Mengenal Arsitek Masjid Istiqlal Friederich Silaban, Pernah Rancang Monas dan Stadion GBK
Mengenal arsitek Masjid Istiqlal Friederich Silaban, seorang kristen protestan yang juga merancang Monas dan Stadion Gelora Bung Karno.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
“Sintua” adalah sebutan bagi seseorang yang dituakan atau anggota majlis jamaah digereja Huria Kristen Batak Protestan (HKMB).
Meskipun beliau lahir dari keluarga petani, keluarganya sangat terpandang di masyarakat setempat.
Baca juga: Pasca Kebakaran, Masjid JIC Tetap Gelar Salat Lima Waktu dan Salat Jumat Berjamaah
Karya Friederich Silaban

Ir. Friederich Silaban adalah seorang arsitek dari Bonandolok, Tapanuli, Sumatra utara.
Ia terkenal dengan julukan "Dengan rahmat Tuhan."
Friederich Silaban berhasil membangun masjid yang kuat dan monumental.
Desain masjidnya yang terkenal adalah masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal didesain sebagai masjid dengan kubah setengah lingkaran.
Masjid ini merupakan tonggak penting dalam proses kemerdekaan antara Indonesia dan umat Islam.
Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta Pastikan Titik Kebakaran Masjid JIC hanya Pada Kubah
Selain Masjid Istiqlal sebagai karya arsitekturnya, terdapat karya arsitektur lainnya seperti Monumen Nasional, Proyek Stadion Gelora Bung Karno dan masih banyak lagi.
Pembangunan Masjid Istiqlal dilatar belakangi oleh adanya ide pembangunan masjid, tepatnya setelah lima tahun Indonesia merdeka oleh para ulama dan tokoh islam.
Mereka mengatakan ingin membuat masjid yang tahan lama hingga beratus-ratus tahun di pusat Ibukota negara.
Kontribusi Friederich Silaban terhadap rancangan masjid Istiqlal terlihat pada bagaimana beliau mengkondisikan dengan iklim di Indonesia yaitu panas dan hujan.
Friederich Silaban juga mempertimbangkan arah mata angin, mempelajari syariat islam dengan mengkaitkan simbol kemerdekaan Republik Indonesia.