Ringankan Beban Penderita Bibir Sumbing, Perusahaan Ini Gelar Baksos dan Operasi Gratis di Cimahi
Menurut Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, kegiatan baksos operasi bibir sumbing yang digelar Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini merupakan
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat jutaan anak di dunia yang terlahir sebagai penderita bibir sumbing. Melansir Smile Train Indonesia, kasus bibir sumbing tertinggi umumnya terjadi pada ras Asia, di mana 1 dari 500 anak terlahir dengan kondisi bibir sumbing.
Yang memprihatinkan, tak sedikit dari mereka yang belum bisa mendapatkan penanganan untuk kondisi yang mereka alami ini. Agar para penderita dapat pulih dan tersenyum kembali, penanganan berupa operasi menjadi pengobatan paling utama yang dibutuhkan oleh mereka.
Hal inilah yang mendorong PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK untuk senantiasa memberikan bantuan operasi gratis bagi para penderita bibir sumbing di berbagai daerah di Indonesia. Bantuan operasi sumbing bibir gratis telah dilakukan oleh Sido Muncul sejak tahun 2018 di berbagai wilayah, diantaranya di Rumah Sakit ST Carolus Borromeus.
Di Bulan Oktober ini, bakti sosial operasi sumbing bibir gratis digelar oleh Sido Muncul melalui produk unggulannya, Suplemen Kesehatan Kuku Bima. Penyelenggaraan operasi gratis diberikan untuk 40 penderita bibir sumbing di Cimahi, Jawa Barat pada Rabu (19/10/2022).
Mengangkat tema “Senyummu, Kebahagiaan Kami”, bakti sosial ini merupakan hasil kerja sama Sido Muncul dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jenderal Achmad Yani (RSGM Unjani).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat turut hadir dan melakukan penyerahan bantuan operasi sumbing bibir senilai Rp340 juta secara simbolis kepada pihak RSGM Unjani melalui Rektor Unjani Prof. Hikmahanto Juwana, yang selanjutnya diserahkan kepada Direktur Utama RSGM Unjani drg. Badi Soerachman, Sp. KG.
Selain operasi sumbing bibir gratis, Sido Muncul dan RSGM Unjani juga memberikan penyuluhan dan pemeriksaan gigi secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar.
Di kesempatan yang sama, Rektor Unjani Prof. Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa saat ini RSGM Unjani sudah memiliki fasilitas operasi yang memadai untuk operasi bibir sumbing.
"Sangat sayang jika fasilitas ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Maka dari itu saya bersama Sido Muncul menggelar baksos operasi bibir sumbing untuk memberikan harapan bagi mereka yang memiliki masalah dan tidak mempunyai uang yang cukup untuk operasi," ujar Hikmahanto.
Sedangkan Direktur Utama RSGM Unjani drg. Badi Soerachman, Sp. KG, menjelaskan bahwa target kegiatan operasi saat itu adalah sebanyak 40 pasien. Kendala yang dihadapi untuk pelaksanaan operasi umumnya berkaitan erat dengan kondisi pasien itu sendiri.
"Misalnya usia pasien yang dimulai dari satu bulan dan kondisi umum pasien lainnya, karena ada pasien yang belum dimungkinkan untuk menjalani operasi," katanya.
Salah seorang pasien, Hadi (19) mengaku sangat bahagia bisa mendapatkan kesempatan operasi bibir sumbing gratis dari suplemen kesehatan Kuku Bima Sido Muncul.
"Awalnya tahu dari medsos, terus ikut, Alhamdulillah bisa dioperasi. Saya ucapkan terima kasih kepada Kuku Bima Sido Muncul dan RSGM Unjani," katanya.
Sido Muncul targetkan operasi bibir sumbing untuk 4000 orang di tahun 2023
Menurut Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, kegiatan baksos operasi bibir sumbing yang digelar Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan serupa yang dilakukan oleh Sido Muncul di berbagai penjuru Indonesia.
"Minggu kemarin kami menggelar di Bekasi. Minggu depan nanti kami juga akan melakukan baksos operasi katarak. Kemudian baksos operasi bibir sumbing pun kami akan terus lakukan," ujar Irwan.
Untuk tahun berikutnya, Sido Muncul menargetkan peserta operasi bibir sumbing sebanyak 4000 orang. Selain operasi bibir sumbing, Sido Muncul juga telah memberikan bantuan untuk lebih dari 60.000 peserta operasi katarak, sehingga pihaknya akan menunggu permintaan dari masyarakat atau lembaga lain.
Pelaksanaan bakti sosial untuk operasi bibir sumbing ini kerap dilakukan oleh Sido Muncul karena pihaknya menyadari bahwa tak sedikit anak-anak penderita bibir sumbing yang menghadapi berbagai tantangan, seperti merasa kesulitan makan, kesulitan berbicara, dan kurang percaya diri terhadap penampilannya.
Maka itu, saat ini dana yang digunakan untuk membantu operasi penderita bibir sumbing bukan hanya berasal dari dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate social Responsibility (CSR), namun juga dana yang diperoleh dari iklan brand Suplemen Kesehatan Kuku Bima.
"Jadi baksos ini menggunakan dana iklan dari Suplemen Kesehatan Kuku Bima,” jelas Irwan.
Irwan juga berharap agar kegiatan yang diadakan Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak, termasuk para pengusaha lain, untuk turut melakukan hal yang sama dan membantu meringankan beban penderita bibir sumbing di Indonesia. Terlebih, angka penderita sumbing bibir di Indonesia masih tergolong tinggi.
"Saya berharap pengusaha lain juga akan turut membantu mereka yang membutuhkan bantuan, sebab mencari pasien itu tidak mudah dan rumah sakit yang menggelar kegiatan baksos seperti ini juga terbatas," kata Irwan.
Penulis: Anniza Kemala | Editor: Vincent
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.