Respons Polri Terkait Dugaan Intimidasi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan hingga Batal Autopsi
Mabes Polri merespons soal informasi gagalnya autopsi korban tragedi Kanjuruhan yang diduga karena adanya intimidasi
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri merespons soal informasi gagalnya autopsi korban tragedi Kanjuruhan yang diduga karena adanya intimidasi dari polisi ke pihak keluarga.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto sudah membantah soal informasi intimidasi tersebut.
Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi, Alasan hingga Mengaku Didatangi Polisi 3 Kali
Di sisi lain, kata Dedi, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah bertemu dengan keluarga dan menyampaikan bantahannya
"Kemarin dari TGIPF sudah mendatangi keluarga dan sudah menyampaikan ke media dan Kapolda juga sudah menyampaikan (bantahan soal adanya intimidasi)," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (21/10/2022).
Diketahui, Irjen Toni menyatakan agenda ekshumasi, autopsi jenazah Aremania korban Tragedi Kanjuruhan gagal dilangsungkan karena alasan pihak keluarga menarik diri.
Kepastian batalnya agenda autopsi jenazah Aremania korban Tragedi Kanjuruhan itu disampaikan Kapolda Jatim dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Rabu (19/10/2022).
"Bagaiamana pun untuk pelaksanaan autopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga. Dan hasil informasi yang kami peroleh, hingga saat ini bahwa keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan autopsi," ujar Toni usai menjenguk para korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di RSSA, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Komnas HAM dan LPSK Dalami Isu Intimidasi hingga Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi
Kapolda Jatim yang baru dilantik itu juga membantah informasi yang menyebutkan penyebab pihak keluarga Aremania menolak autopsi karena adanya intimidasi.
"Tidak benar, sekali lagi tidak benar. Silahkan bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Semua sekarang sudah diketahui oleh publik informasi- informasi yang itu, dan media bisa mengkonfirmasi hal itu," ungkapnya.
TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM) langsung mengkonfrimasi kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang sebelumnya bersedia untuk autopsi, Devi Athok asal Bululawang, Kabupaten Malang.
Baca juga: 2 Putri dan Mantan Istri Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Ini 2 Alasan Devi Batalkan Autopsi
Devi membenarkan, terkait tidak dilaksanakannya autopsi pada jenazah kedua anaknya itu.
"Enggak pak, biar azab Allah yang menghukum pelaku pembantaian kedua anak ku," tandasnya.