Pengamat Sebut Anies Baswedan Dekati Jokowi Karena Butuh Kekuatan Politik
Ubedilah Badrun menilai Anies Baswedan mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mendapat kekuatan politik menuju pemilihan presiden 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai Anies Baswedan mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mendapat kekuatan politik menuju pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Hal itu merespons mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat (21/10/2022) sore.
"Anies tentu saja yang dia sudah dideklarasikan oleh satu partai menjadi calon presiden, dia membutuhkan dari kekuatan politik lain. Mungkin Anies melihat bahwa Jokowi dianggap masih memiliki kekuatan politik," kata Ubedilah di Jakarta, Jumat kemarin.
Ubedilah menyarankan Anies agar mendekatkan diri kepada rakyat menjelang Pilpres 2024.
"Yang harus dibangun oleh Anies adalah dia mendekatkan komunikasi dengan rakyat. Banyak kekuatan-kekuatan rakyat yang menginginkan perubahan supaya dia dekat, tidak elitis," ujarnya.
Sementara, Presiden Jokowi menyebut kedatangan Anies untuk berpamitan setelah tidak lagi menjabat Gubernur DKI.
“Oh iya sore tadi pamit,” kata Jokowi usai acara HUT ke-58 Golkar di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat malam.
Baca juga: Surya Paloh: Enggak Ada Yang Salah dari Anies Baswedan, Cuman Enggak Disukai Saja
Jokowi mengatakan tidak ada pembahasan lain dalam kedatangan Anies ke Istana. Menurutnya Anies datang hanya untuk pamit.
“Pamit, karena sebetulnya Minggu laporan ke saya waktunya belum bisa jadi baru tadi sore,” ucapnya.