Pesan WA AKBP Dody Saat Diminta Irjen Teddy Minahasa Sisihkan Narkoba: Siap Tidak Berani Jenderal!
Irjen Teddy awalnya meminta agar menyisihkan seperempat dari 41,4 Kg narkoba jenis sabu dari hasil pengungkapan di Polres Bukittinggi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara ternyata sempat menolak saat Irjen Teddy Minahasa memerintahkan menyisihkan seperempat dari 41,4 Kg sitaan narkoba sabu.
Demikian disampaikan oleh Kuasa Hukum AKBP Dody, Adriel Viari Purba.
Dia bilang pihaknya memiliki bukti percakapan perintah Irjen Teddy kepada kliennya.
Dalam percakapan tersebut, Irjen Teddy awalnya meminta agar menyisihkan seperempat dari 41,4 Kg narkoba jenis sabu dari hasil pengungkapan di Polres Bukittinggi.
Lalu kliennya dengan tegas menolak perintah tersebut.
"Saya lupa persis tanggalnya. Kalau gak salah bulan Juni, TM meminta kepada AKBP Dody untuk menyisihkan sitaan (barang bukti narkoba) dan tegas saya bilang, Pak Dody sudah menolak perintah atasan yang salah. Dia bilang, 'Siap tidak berani jenderal'," kata Adriel meniru chat penolakan AKBP Dody kepada Irjen Teddy saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Irjen Teddy Minahasa Disebut Perintahkan Sisihkan Barang Bukti Narkoba untuk Bonus ke Anggota Polisi
Adriel menyatakan bahwa hal tersebut merupakan fakta yang bisa diuji kebenarannya kepada penyidik Polri.
Menurutnya, AKBP Dody terus berupaya untuk melakukan penolakan perintah Irjen Teddy.
"Itu katanya Pak Dody ada dalam chat di WA yang bisa ditanya pada penyidik. Dia sudah coba untuk menolak tapi terus didesak oleh TM," jelas Adriel.
Kendati begitu, Adriel menyatakan kliennya terus diminta Irjen Teddy Minahasa untuk menyisihkan barang haram tersebut.
Selanjutnya, tekanan demi tekanan Eks Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) itu membuat AKBP Dodi terpaksa melakukannya.
"Akhirnya dia menjalani dengan keadaan tekanan, walaupun dalam hatinya menolak, dia bilang gini, gue ini Kapolres Bukit Tinggi, dia Kapolda Sumbar, jelas-jelas dia pimpinan tertinggi," ungkap Adriel.
"Saya coba menolak, berkali-kali saya bilang gak berani jenderal, namun pihak TM tetap mendesak dan akhirnya dia terima menjalankan perintahnya agar loyal, walaupun dia tidak punya niat," sambung Adriel.