Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh: Saya Dukung Ahok Dicap Penista Agama, Dukung Anies Disebut Jadi Kardun

Surya Paloh pun mengingat momen saat Partai NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017, lalu.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Surya Paloh: Saya Dukung Ahok Dicap Penista Agama, Dukung Anies Disebut Jadi Kardun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Surya Paloh: Saya Dukung Ahok Dicap Penista Agama, Dukung Anies Disebut Jadi Kardun 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan soal munculnya cap terhadap partainya saat menentukan sikap politik.

Surya Paloh pun mengingat momen saat Partai NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017, lalu.

Saat itu, NasDem dicap sebagai partai penista agama.

Ia pun menganggap, cap terhadap partainya soal penista agama turut mengusik dirinya.

Pasalnya, Paloh  menyebut bahwa dirinya dididik oleh orangtuanya sebagai seorang muslim yang taat.

Hal itu disampaikan Surya Paloh saat menggelar Silaturahmi Kebangsaan dengan Para Guru Besar dari seluruh Indonesia di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

"Saya mengalami pengalaman Pemilu lalu dianggap partai penista agama. Saya dididik dengan kemusliman saya dengan keimanan dengan keyakinan saya, terbayang wajah almarhumah ibu saya, orang tua saya," kata Surya Paloh.

BERITA REKOMENDASI

"Partai penista agama, itu yang masih saya enggak terima, karena saya dukung Ahok," sambungnya.

Kini, cap terhadap partainya kembali muncul saat mendekalarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Dimana, kini partai NasDem dicap sebagai kardun.

"Sekarang saya dukung Anies, pada waktu ini yang saya anggap tepat memperkuat nilai nilai kebangsaan," ungkap Paloh.

Baca juga: Jokowi Minta Jangan Sembrono Deklarasi Capres, Pengamat: Arahnya ke NasDem!

"Kan aneh dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini baru jadi kadrun," lanjutnya.

Namun, ia menyadari bahwa dinamika berpolitik seperti itu akan tetap terjadi ke depan.


Surya Paloh lantas mempertanyakan kedewasaan dalam berpolitik di Indonesia.

"Nasib saya ini gimana saya bilang? paling lucu bangsa ini, paling lucu. Nah dewasakah kita? jawab sendiri," tukasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas