Kata Reza Indragiri soal Wanita Bawa Senjata Api Terobos Istana, Singgung Istilah Suicide by Cop
Berikut kata Reza Indragiri Amriel soal perempuan yang nekat menerobos Istana Presiden sambil membawa senjata api.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Namun sebaliknya, kalau misi sesungguhnya adalah bunuh diri, maka pelaku justru perlu disikapi dengan penuh empati sebagai orang yang sejatinya membutuhkan bantuan," papar dia.
"Apalagi, berdasarkan studi, lebih dari separuh para pelaku SbC adalah pengidap mental illness," sambungnya.
Baca juga: Mengenal Istana Merdeka yang Jadi Sasaran Perempuan Bersenjata, Apa Bedanya dengan Istana Negara?
Meski begitu, Reza Indragiri Amriel berujar, petugas tetap perlu mempunyai kewaspadaan dan ketenangan tingkat tinggi.
"Pertanyaannya, andai benar bahwa ini adalah SbC dan pelaku adalah orang yang sedang bermasalah berat, apakah ia sepatutnya direhabilitasi atau tetap dihukum saja?" pungkas dia.
Penjelasan Komandan Paspampres
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Komandan Paspampres Marsda TNI, Wahju Hidajat Soedjatmiko, telah memberi penjelasan mengenai perempuan yang membawa senjata api di Istana Merdeka itu.
Wahju menyampaikan, perempuan tersebut telah ditangkap anggotanya dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Perempuan yang Coba Terobos Istana Negara Langsung Acungkan Senjata saat Dihampiri Paspampres
Ia menyebut, perempuan itu kedapatan membawa senjata api jenis FN sekitar pukul 07.00 WIB.
Perempuan tersebut, kata dia, ditangkap Paspampres karena tingkah lakunya yang mencurigakan.
“Jadi perempuan tersebut tidak menerobos Istana."
"Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres),” jelasnya, Selasa.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail)