Konferensi Internasional Sepakat Bentuk Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia
Berbagai arah perjuangan forum yang baru dibentuk, sebetulnya sudah mulai tergambarkan dari berbagai pandangan yang disampaikan oleh setiap delegasi
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, konferensi internasional yang dihadiri pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, dari 15 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), menyepakati dibentuknya Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia yang akan bekerja sama dengan Perhimpunan Parlemen Negara-negara Anggota OKI (PUIC).
Kesepakatan diambil melalui musyawarah secara mufakat melalui sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid hingga dinihari, setelah masing-masing delegasi diberikan kesempatan untuk menyampaikan berbagai pandangannya.
"Delegasi dari 15 negara anggota OKI bersama PUIC dan Liga Muslim Dunia akan tercatat dalam sejarah sebagai Deklarator Pembentukan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, Senat, dan Parlemen dunia," ungkap Bamsoet usai sidang konferensi internasional pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis MPR/Consultative Assembly dari 15 negara anggota OKI," di Bandung, Rabu (26/10/22) dini hari.
"Kita juga telah membentuk Komite Khusus yang bertugas menyempurnakan berbagai kebutuhan teknis forum, seperti road map dan arah perjuangan, hingga kebutuhan teknis kesekretariatan, serta berbagai hal detail lainnya seperti yang mencakup anggaran dasar dan anggaran rumah tangga," lanjutnya.
Baca juga: Forum MPR Dunia, Bambang Soesatyo Harap Lahir Deklarasi untuk Kembangkan Demokrasi Global
Bamsoet mengatakan, berbagai arah perjuangan forum yang baru dibentuk, sebetulnya sudah mulai tergambarkan dari berbagai pandangan yang disampaikan oleh masing-masing delegasi.
Misalnya, seluruh delegasi memiliki kesamaan pandangan untuk mendukung agar bangsa Palestina bisa mendapatkan kemerdekaan seutuhnya.
"Rata-rata delegasi juga menyoroti Islamophobia yang masih menyebar, khususnya bagi yang mengalami trauma akibat terjadinya tindak terorisme serta kekerasan berbasis agama," ucapnya.
Bamsoet menambahkan, para delegasi juga meyakini keberadaan forum ini nantinya tidak hanya dapat memperkuat ukhuwah islamiyah antar negara berpenduduk muslim, melainkan juga bisa menjadi cerminan islam yang rahmatan lil ‘alamin bagi negara-negara lainnya.
Sekaligus bisa meningkatkan sektor ekonomi dan perdagangan antar berbagai negara anggota forum.
"Melalui forum ini kita bisa berjuang bersama-sama dengan berbagai lapisan rakyat dunia dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dunia. Terlebih pandemi Covid-19 juga telah mengajarkan tentang posisi sentral kita sebagai makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa selamat sendirian, makhluk yang hanya bisa selamat bila semua diselamatkan," tandasnya.
Adapun kelima belas pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis MPR/Consultative Assembly tersebut adalah Republik Indonesia, Kerajaan Arab Saudi, Kerajaan Maroko, Republik Arab Mesir, Republik Islam Pakistan, Palestina, Malaysia, Republik Demokratik Rakyat Aljazair, Kerajaan Bahrain, Republik Mozambik, Republik Yaman, Republik Turki, Republik Islam Iran, Republik Irak, Kerajaan Yordania Hasyimiyah.