KMAN VI Terpusat di Stadion Barnabas Youwe, UMKM dari Lombok Utara Raih Omzet Rp 2 Juta Sehari
Risdiani mengaku, produk UMKM unggulan Nusa Tenggara Barat yang dipamerkannya, laku terjual mencapai Rp 2 juta.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Kresensia Kurniawati Mala Pasa
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Jayapura, Papua memasuki hari kelima pada Jumat (28/10/2022) hari ini.
Sejak dibuka secara resmi di Stadion Barnabas Youwe pada Senin (24/10/2022) lalu, stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) telah berjejer rapi di tepi lapangan.
Baca juga: AMAN Sulawesi Utara Pajang Miniatur Kawasaran, Mencolok di Stan UMKM KMAN VI
Magdalena Toto dari Kabupaten Jayapura, satu dari antara pelaku UMKM yang mengisi stan tersebut mengungkapkan, terjadi kenaikan omzet ketika KMAN VI digelar terpusat di stadion.
Lantaran pada Selasa (25/10/2022) dan Rabu (26/10/2022), kegiatan sarasehan terpencar di beberapa titik wilayah adat Tabi, menyebabkan penurunan jumlah pengunjung di stadion, sekaligus pemasukan bagi para pelaku UMKM.
Magdalena Toto menyebut, pada saat pembukaan KMAN VI, dia bisa meraup untung Rp 550.000 dari penjualan tepung sagu dan teh gaharu celup.
"Dua hari sarasehan itu turun drastis hanya dapat 100 ribu per hari," katanya kepada TribunPapuaBarat.com.
Dia mengaku, setelah KMAN VI kembali terpusat di Stadion Barnabas Youwe, mulai Kamis (27/10/2022), terjadi kenaikan omzet.
"Saya dapat Rp 500 ribu lagi untuk kemarin," tambahnya.
Berkah sidang pleno dan sidang komisi KMAN VI terpusat di Stadion Barnabas Youwe, juga dirasakan para peserta yang mengisi stan UMKM Nusantara.
Satu di antaranya adalah Risdiani (35), perwakilan AMAN Lombok Utara.
Baca juga: Manfaatkan Pleno KMAN VI, Masyarakat Adat Nabire Jejal Noken di Stadion Barnabas Youwe
Dia mengaku, walaupun baru mulai berjualan sehari yang lalu, tapi produk UMKM unggulan Nusa Tenggara Barat yang dipamerkannya, laku terjual mencapai Rp 2 juta.
Risdiani membeberkan, 50 topi dengan motif tenun khas Lombok Utara seharga Rp 70 ribu per buah, ludes dibeli para peserta KMAN VI lainnya.
Adapun kain tenun yang diboyong dari Lombok Utara adalah khas Suku Bayan dengan dominan warna hitam dan merah.