Pemerintah Percepat Pengadaan Fomepizole untuk Tangani Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak Indonesia
Pemerintah mempercepat pengadaan obat antidotum Fomepizole dari berbagai sejumlah perusahaan di berbagai negara untuk atasi gangguan ginjal akut.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mempercepat pengadaan obat antidotum Fomepizole dari berbagai sejumlah perusahaan di berbagai negara.
Pengadaan Fomepizole ini dalam rangka penanganan kasus gangguan ginjal akut khususnya pada anak-anak Indonesia.
Percepatan pengadaan Fomepizole dilakukan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan juga Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebagaimana yang disampaikan Sekretaris Bidang Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kemenlu, Lintang Paramitasari, pada pers briefing mingguan Kemlu RI, Kamis (27/10/2022)
Baca juga: Mengenal Fomepizole, Obat yang Diberikan pada Pasien Gagal Ginjal Akut, Ini Efek Sampingnya
"Dalam rangka penanganan kasus gangguan ginjal akut khususnya pada anak-anak Indonesia, Kementerian Luar Negeri dan juga Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pengadaan Fomepizole dari berbagai sejumlah perusahaan di berbagai negara," kata Lintang.
Lintang menjelaskan Fomepizole adalah obat untuk penanganan keracunan Etilen Glikol yang disinyalir merupakan penyebab dari gangguan ginjal akut pada anak-anak.
Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri bersama dengan Kementerian Kesehatan tengah melakukan komunikasi intensif dengan perusahaan Mitra farmasi Aladin dari Kanada dan juga Takeda dari Jepang untuk segera memperoleh Fomepizole bagi anak-anak indonesia.
Baca juga: Kemenkes: Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Menurun
"Selain dengan kedua perusahaan tersebut, ada juga beberapa perusahaan mitra yang tengah kami kontak dari Amerika Serikat Singapura dan juga Malaysia," ujarnya.
Lintang berujar pemerintah juga mengapresiasi dukungan pemerintah Australia yang telah memberikan dukungan 16 vial Fomepizole yang telah tiba di Indonesia pada tanggal 25 Oktober 2022 yang lalu.
"Kementerian Luar Negeri akan terus memberikan pengawalan dan juga dukungan kepada Kementerian Kesehatan dalam rangka membuka akses atas produk Fomepizole guna penanganan kasus ginjal akut di indonesia," ujarnya.