Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luncurkan Buku Islam Syariat, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dalami Fenomena Gerakan Pasca Reformasi

Buku 'Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia', menurut Haedar, berupaya memotret fenomena gerakan pasca reformasi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Luncurkan Buku Islam Syariat, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dalami Fenomena Gerakan Pasca Reformasi
Istimewa
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta, Jumat (28/10/2022). Haedar Nashir meluncurkan buku karangannya yang berjudul 'Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia'. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, meluncurkan buku karangannya yang berjudul 'Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia'.

Buku ini, menurut Haedar, berupaya memotret fenomena gerakan pasca reformasi, khususnya gerakan Islam.

Baca juga: Resmikan Masjid KH M Yunus Anis, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Masjid Harus Jadi Pusat Kehidupan Umat

"Buku ini atau disertasi ini mengkaji berangkat dari realita setelah kita reformasi, itu banyak gerakan, bukan hanya gerakan keagamaan, termasuk di kalangan Islam bahkan gerakan sosial lainnya, yang bertumbuh begitu rupa bukan hanya di permukaan, tapi yang dari bawah permukaan di masa orde baru tiarap," ujar Haedar Nashir di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Menurut Haedar, mengamati gerakan-gerakan Islam adalah sebuah hal menarik.

Gerakan yang digambarkan dalam bukunya cenderung punya corak yang berbeda dengan arus utama yang selama ini sudah hidup di masyarakat seperti Muhammadiyah, NU, Al Irsyad, dan sebagainya.

Dalam kesimpulannya, Haedar mengatakan bahwa gerakan kelompok militan yang disebut dengan istilah reproduksi Salafiyah Ideologis dalam bukunya tersebut memiliki banyak masalah.

Berita Rekomendasi

Apabila pola gerakan atau kelompok tersebut yang digunakan dalam Islam atau di dunia maka justru akan terjadi penyempitan ruang Islam di berbagai negara.

Baca juga: Hari Bermuhammadiyah III, HNW: Menguatkan Dakwah Kultural Muhammadiyah Untuk Indonesia Berkemajuan

"Selain itu kelompok tersebut juga memungkinkan banyak orang menjadi tidak nyaman dengan Islam, sehingga memilih agama lainnya sehingga muncul konversi agama," jelas Haedar.

Rektor UHAMKA, Gunawan Suryoputro mengatakan langkah ini diharapkan menjadi langkah maju untuk perkembangan pihaknya ke depan.

"Juga sebagai langkah awal bersama untuk menginternasionalisasikan Muhammadiyah di dunia," ujar Gunawan.

Selain meluncurkan buku, Haedar juga berkesempatan meresmikan Klinik Pratama Fakultas Kedokteran UHAMKA, Masjid KH Hisyam, dan Peluncuran Mars Sang Surya Berbahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas