Pemerintah Diminta Perbanyak Transit Oriented Development di Kota Besar
Pemerintah pusat dan daerah diminta memperbanyak sarana transit oriented development (TOD) di kota besar.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM - Ikatan Alumni Akademi Lalu Lintas (IKAALL) Sekolah Tinggi Transportasi Darat (sekarang PTDI-STTD) merekomendasikan agar pemerintah pusat dan daerah memperbanyak sarana transit oriented development (TOD) di kota besar.
TOD merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain kota/wilayah dengan konekvitas terhadap kemudahan mengakses pelayanan angkutan umum.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat tak lagi berorientasi menggunakan kendaraan pribadinya melainkan menggunakan angkutan massal.
"Dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), TOD di Jabodetabek sudah dijalankan. Namun, belum diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang sekarang. TOD belum diatur," ujar Ketua Umum IKAALL, Haris Muhammadun, di sela-sela Munas IKAALL 2022 di Audiotorium Giri S. Hadihardjono, PTDI-STTD, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/11/2022).
Untuk itu, kata dia, saat pengurus IKAALL melakukan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi V DPR RI, DPP IKAALL menyampaikan usulan strategis yang meliputi 8 isu ke DPR terkait revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Selama ini, ungkap Haris, pemerintah di Jabodetabek masih menggunakan aturan setingkat peraturan menteri (Permen), peraturan Gubernur DKI Jakarta (Pergub) hingga peraturan kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam mengakomodir pembangunan TOD di Jabodetabek.
Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Lakukan Inspeksi Sarana dan Prasarana Transportasi
"TOD di luar DKI Jakarta, di luar Bodetabek bagaimana? Kita berbicara kota besar seperti Medan, Surabaya, sudah mulai macet. Kita harus bisa mendorong kota-kota itu adaftif terhadap transit bukan lagi adaptif terhadap kendaraan pribadi," katanya.
Dia meyakini, kepengurusan baru IKAALL periode 2022-2026 dapat mengambil peran yang lebih strategis dalam merekomendasikan perkembangan transportasi di Indonesia.
Munas IKAALL 2022 yang diselenggarakan mulai hari ini, salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua Umum IKAALL periode 2022-2026.
Melalui mekanisme voting seluruh anggota DPP dan DPD/DPK IKAALL se-Indonesia, Haris Muhammadun kembali terpilih sebagai Ketua Umum IKAALL 2022-2026.
"Dengan terselenggaranya Munas IKAALL 2022, menentukan arah masa depan organisasi. Kita mempunyai tantangan di masa depan yang begitu besar makanya Munas hari ini mengambil tema, 'Bangkit Bersama, Tumbuh Lebih Kuat, Berperan Lebih Aktif untuk Transportasi yang Lebih Baik'," katanya.
Dia menambahkan, transportasi di masa depan adalah transportasi yang terintegrasi satu dengan yang lain seperti yang sudah diterapkan di DKI Jakarta.
"Kita sudah bisa melihat integrasi transportasi yang begitu baik antara transportasi berbasis jalan, berbasis rel kereta api, ini menjadi contoh yang lebih baik. Jakarta sudah punya tarif terintegrasi. Sekarang naik bus Transjakarta dan mikrobus termasuk LRT dan MRT, cukup dengan Rp10.000 dan IKAALL berperan di sana, mendorong penerapan sistem integrasi ini," katanya.