17 Pesan Perjuangan Pahlawan Nasional Sambut Hari Pahlawan 10 November
Simak 17 pesan perjuangan pahlawan nasional dalam rangka sambut peringatan 10 November, mulai dari Gubenur Suryo, Jenderal Sudirman, hingga Kartini.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut isi 17 pesan perjuangan pahlawan nasional dalam rangka menyambut peringatan 10 November.
Peringatan Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap 10 November, yang tahun ini jatuh pada Kamis (10/11/2022).
10 November dipilih menjadi Hari Pahlawan Nasional, bertepatan dengan terjadinya pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
Pertempuran tersebut adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Serta menjadi satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di antaranya adalah KH Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo.
Baca juga: Sejarah dan Makna Hari Pahlawan pada 10 November
Sebagai putra-putri Indonesia, kita wajib menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang.
Menyimak pesan-pesan perjuangan pahlawan nasional dapat menjadi cara menghargai jasa-jasanya.
Simak 17 pesan perjuangan pahlawan nasional dalam rangka menyambut peringatan 10 November, dikutip dari laman kemensos.go.id.
1. Pesan Pahlawan Nasional Gubenur Suryo:
“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
Ini adalah cuplikan pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman:
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.
Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit.
Jenderal Sudirman menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.
3. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi:
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi “.
Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang.
4. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo:
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”
Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya pada November 1945.
5. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis:
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemudapemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang“.
Abdul Muis saat menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi.
Saat itu Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI.
Baca juga: Sosok H Salahuddin bin Talabuddin yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional dari Maluku Utara
6. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH:
“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.“
Disampaikan Moh. Yamin pada konggres II di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar.
Saat itu, ia menjabat sebagai sekretaris.
7. Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai :
“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai”
Isi surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang.
8. Pesan Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara:
"Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)"
Pesan tersebut merupakan semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara saat merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922.
Hingga kini pesan Tut Wuri Handayani masih dipakai dalam dunia pendidikan.
9. Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta:
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta."
"Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa,merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
10. Pesan Pahlawan Nasional Ir. Soekarno :
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
Cuplikan isi pidato Hari Pahlawan 10 November 1961 yang dibacakan Ir Soekarno.
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
Cuplikan isi pidato HUT Proklamasi 1963
Baca juga: Sosok KGPAA Paku Alam VIII yang akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional dari DIY Tahun Ini
11. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare:
“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI.
12. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif:
“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.“
Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, ketika Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera.
13. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang:
“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya“.
Disampaikan saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah.
14. Pesan Pahlawan Nasional Pattimura:
“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimurapattimura muda akan bangkit”
Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon pada 16 Desember 1817.
15. Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo:
“Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!"
Baca juga: Sosok Dr dr HR Soeharto, Dokter Bung Karno Yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional dari Jawa Tengah
16. Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien:
“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan"
17. Pesan Pahlawan Nasional R.A. Kartini:
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)