Ini Ucapan Kamaruddin Simanjuntak yang Diklaim Didapat dari Intelijen Soal Pembunuhan Brigadir J
Kamaruddin Simanjuntak kembali jadi kontroversi setelaj mengaku banyak dapat informasi intelijen soal kasus Brigadir J.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara keluarga Brigadir Yosua atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tidak lepas dari adanya kontroversi.
Kekinian ia mengklaim banyak mendapatkan informasi dari intelijen terkait kasua dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengumpulkan bukti-bukti adanya peristiwa pembunuhan berencana di rumah Ferdy Sambo.
"Satu hal yang paling menjengkelkan waktu itu, saya membawa bukti di dalam handphone, hasil investigasi saya kepada para intelijen baik dari BIN, Kepolisian, maupun tentara-tentara yang mitra-mitra saya," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak mengaku bahwa ia sudah biasa bergaul dengan para intelijen sejak masih kuliah.
"Karena saya sudah biasa bergaul dengan intelijen sejak saya masih mahasiswa," ucap Kamaruddin Simanjuntak.
"Karena waktu masih mahasiswa, saya pernah membela sepuluh orang intelijen yang desersi dan di-PHK secara tidak hormat tapi saya bela jadi kembali mereka intelijen," sambungnya.
Pernyataan itu pun langsung diklarifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) melalui Juru Bicaranya, Wawan Purwanto.
Kata Wawan, Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client yakni Presiden.
Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada Kamaruddin sebagaimana dilansir di persidangan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Baca juga: Cerita Kamaruddin Simanjuntak Dibuntuti Orang Tak Dikenal, HP Disadap, dan Kurang Tidur
Untuk mengingat kembali beberapa pernyataan Kamaruddin Simanjuntak soal kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua berikut beberapa catatannya:
1. Kamaruddin menyebut pernah mendesak penyidik polisi terkait kumpulan barang bukti dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua. Saat itu Kamaruddin menagih barang bukti seperti sepatu, baju dan kaos kakis serta lainnya kepada penyidik polisi namun tidak digubris.
Setelah itu menurut pengakuannya ia pun mencari tahu melalui jaringan intelijen.
"Ternyata berdasarkan laporan Intelejen sudah dikirim ke Sungai Bahar sebagainya itu sepatu dan sandal saya tanya kepada Kito Rohani, Sanggar dan siapa namanya Yuni apakah sudah terima dia bilang belum," jelas Kamaruddin.
2. Kamaruddin juga menyebut antara Sambo dan Putri Candrawathi sudah satu tahun pisah rumah. Sambo tinggal di rumah Jalan Bangka sementara Putri di rumah Jalan Saguling. Penyebabnya kata Kamaruddin adalah adanya perempuan atau orang ketiga.
Sambo dan Putri kata Kamaruddin sempat bertengkar mengenai perempuan idaman lain yang dekat dengan Sambo. Pertengakaran tersebut terjadi sebelum pembunuhan Brigadir Yosua.
Diduga kata Kamaruddin, Brigadir Yosua memberitahu soal adanya perempuan simpanan Sambo ke Putri sehingga memicu pertengkaran.
3. Diduga Ferdy Sambo memiliki bisnis haram dan hal itu diketahui Brigadir Yosua. Kamaruddin mengatakan bahwa Ferdy Sambo marah karena Brigadir J membocorkan kasus perzinaan dan bisnis haram kepada Putri Candrawathi."Dugaan perzinaan dan atau yang berkaitan dengan wanitalah begitu, yang kedua itu terkait bisnis haram atau bisnis gelap," kata Kamaruddin.
4. Soal bungker berisi uang Rp 900 miliar, Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengetahui hal tersebut dari intelijen dan seorang perwira berpangkat Kombes. Namun hal tersebut telah dibantah Polri, dan tidak membenarkan adanya bunker berisikan uang Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo.
5. Mengenai barang bukti dari kasus pembunuhan Brigadir J dimana salah satunya merupakan pemberian Putri Candrawathi, Kamaruddin mengakui bahwa istri Ferdy Sambo tersebut memang senang memberi. “Ada yang diberi uang 5 juta, ada yang diberi dompet Pedro tadi, saya juga print itu gambarnya, ada diberikan tas, dijanjikan diurus kepindahannya,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan bahwa kebiasaan Putri tersebut layaknya ABG yang sedang memasuki masa puber dimana hatinya selalu berbunga-bunga. “Seperti layaknya wanita ABG yang jatuh cinta dan dia berpunya kan cowoknya ditraktirin makan, diajak nonton bioskop gitu, gitukan, rasanya kek pengin ketemu setiap hari,” lanjut Kamaruddin.
6. Putri Candrawathi disebut ikut menembak Brigadir Yosua. Istri Ferdy Sambo itu menurutnya diduga ikut menembak menggunakan senjata buatan Jerman.
7. Kamaruddin juga menyebut Putri sebagai dalang dugaan pembunuhan berencana. Namun hal itu kemudian dibantah pengacara keluarga Sambo, Febri Diansyah.
8. Putri Candrawathi juga disebut Kamaruddin sempat menggoda Brigadir Yosua saat berada di Magelang, Jawa Tengah. Namun, Yosua saat itu menolak godaan Putri.
9. Rencana pembunuhan terhadap Brigadir Yosua juga kata Kamaruddin dirancang di rumah Magelang, Jawa Tengah. Bahkan di rumah Magelang, Kuat Maruf memegang pisau dan mengancam Brigadir Yosua. Di rumah Magelang juga Kamaruddin mengklaim menerima informasi bahwa asisten rumah tangga bernama Susi menangis, namun ia tidak mengetahui menangisnya disebabkan karena apa.
10. Kamaruddin juga menyebut adanya informasi terkait pelucutan atau penyembunyian barang bukti DVR kamera pemantau (CCTV) juga semakin menguatkan kematian Brigadir J akibat pembunuhan berencana.
"Mereka-mereka para terdakwa khususnya yang berpangkat tinggi ini ada dugaan bisnis gelap yang diduga diketahui oleh almarhum," kata Kamaruddin.(Willy Widianto)