Kepala LAN: ASN Milenial Harus Disiapkan Menjadi Pemimpin Masa Depan
ASN dituntut lebih dinamis, fleksibel, cepat, tepat, produktif, dan lincah dalam menjawab tantangan dan proses aktualisasi pelayanan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Ia juga menyebut, ada beberapa daerah yang melayangkan permohonan penangguhan pelaksanaan pelatihan pengembangan kompetensi.
Padahal ASN yang telah direkrut sudah melewati masa percobaan selama satu tahun dan yang bersangkutan seharusnya sudah melaksanakan pelatihan dasar (latsar) sebagai wujud pengembangan kompetensi sesuai amanat undang-undang.
Baca juga: Kemenkominfo: Jelang Tahun Politik, ASN Harus Netral di Media Sosial
Lebih lanjut, Kepala LAN menguraikan kondisi terkait pengembangan kompetensi ini sangat disayangkan apabila disandingkan dengan data yang diperoleh dari BKN per Juni 2022 jumlah PNS di seluruh Indonesia sebesar 3,9 juta orang.
Dari jumlah ini, yang menarik adalah komposisi PNS milenial sebesar 40 persen dari total tesebut. Artinya bahwa saat ini yang mendominasi PNS kita sekarang adalah para generasi X, Y, dan milenial Z.
Hal ini merupan berkah demografis Indonesia, sehingga ketika ditarik garis lurus, ASN yang kini tengah berkecimpung di dunia birokrat adalah ASN Milenial yang energik dan penuh semangat.
“Acap kali, ASN Milenial ini disematkan dengan kalimat 'Harapan dan Pemimpin di Masa yang Akan Datang', selalu begitu. Kita harus memperbaharui sistem. Bagaimana yang muda-muda ini punya fast track dan cepat mencapai tingkat yang lebih tinggi. Mengapa tidak jika anak-anak muda dalam hal ini ASN Milenial menjadi pemimpin? Paradigma kita harus diubah," katanya.
"ASN Milenial, anak-anak muda adalah pemimpin masa kini dan masa yang akan datang!” jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.