Waspada Kasus Covid-19 Naik Lagi, Puncaknya Diprediksi Terjadi Satu hingga 2 Bulan ke Depan
Kasus positif Covid-19 kembali naik seiring adanya sub varian baru XBB dan XBB.1. Puncaknya diprediksi akan terjadi satu hingga 2 bulan ke depan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 kembali naik seiring adanya sub varian baru XBB dan XBB.1.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak masyarakat kembali menggaungkan gerakan vaksinasi pencegahan dan perlindungan bersama.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 November 2022, ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Sedangkan provinsi dengan penurunan kasus ada empat.
Baca juga: Pilu Ayah di China, Anaknya Tewas karena Terlambat Ditangani Imbas Kebijakan Nol-Covid Xi Jinping
Jumlah konfirmasi kasus positif Covid-19 sebanyak 4.951. Dalam empat hari terakhir, kasus naik 4.700-an sampai 4.900-an.
Menurut Syahril, kenaikan kasus memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan saat munculnya sub varian BA.4 dan BA.5. Namun, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Ini jadi catatan bagi kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan sub varian baru XBB dan XBB.1," kata Syahril dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Jumat (4/11/2022).
Di sisi lain, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62 persen, masih jauh dari target 50%.
Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87% dan dosis kedua 73%.
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50% karena berbagai sebab. Kita akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster, karena kita yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," ujar Syahril.
Peningkatan vaksinasi booster juga bagian dari strategi pemerintah untuk Indonesia bisa mengakhiri Covid-19.
Menurut Syahril ada enam langkah atau upaya Indonesia bisa bebas Covid-19.
Selain capaian booster, yakni meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Menkes Mengira Awal Kasus Gagal Ginjal Akut karena Virus Covid-19, Ternyata karena Senyawa Kimia
"Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendorkan dulu. Ini bagian dari pelindungan dan pencegahan kita," tegas dia.
Selain itu, rumah sakit diminta agar tetap siaga. Kemudian, masyarakat dimita bersama-sama mengawal dan mengakhiri penularan Covid-19 dengan baik.
"Tetap waspada, tapi jangan panik," ujar Syahril.
Dua Bulan Lagi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Instagramnya memprediksi kasus covid-19 bakal melonjak sekitar dua bulan lagi.
Kenaikan kasus didominasi oleh covid-19 varian baru.
"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan."
"Khusus untuk wilayah Jawa-Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali. Selain itu, peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan," ujarnya.
Pemerintah lanjut Luhut juga akan terus memantau peningkatan kasus covid-19 varian baru tersebut.
"Namun varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu, yakni puncak varian Omicron," ujarnya.
Jumlah vaksin booster lanjut Luhut juga akan ditingkatkan lagi guna mengantisipaso lonjakan tersebut juga membendung tingkat keparahan.
"Di antaranya meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup," ujarnya.(Tribun Network/ais/kps/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.