Screening Berkala Jadi Kunci Perusahaan Ini Pastikan Produknya Aman dari Zat EG dan DEG
Sido Muncul Tbk telah melakukan pemantauan dan pencegahan dalam mengatasi bahaya EG dan DEG
TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis daftar obat sirup yang aman dikonsumsi dan tidak mengandung cemaran zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di atas ambang batas aman.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan masih belum mencabut larangan sementara peredaran dan penggunaan obat dalam bentuk cair atau sirup di masyarakat. Seperti diketahui, instruksi tersebut dikeluarkan karena kedua zat tersebut diduga menyebabkan kasus gangguan gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak belakangan ini.
Menyikapi hal tersebut, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah melakukan pemantauan dan pencegahan dalam mengatasi bahaya EG dan DEG serta membuktikan produk Sido Muncul aman dikonsumsi dan tidak mengandung kedua zat tersebut.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat memastikan, hal ini dibuktikan dengan adanya screening yang dilakukan pihaknya pada sejumlah bahan baku pembuatan.
“Sejak adanya peristiwa Kemenkes yang melarang (obat) sirup itu, kita lakukan screening apakah ada etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG)," ujarnya saat ditemui di kantornya di kawasan Cipete (5/11).
Bahkan, sebagai tes tambahan, proses screening EG dan DEG juga kembali dilakukan sebelum produk masuk dalam tahap packaging. Selain itu, Irwan menjelaskan bahwa Sido Muncul sebagai perusahaan jamu memang tidak menggunakan zat tersebut.
“Dipastikan di setiap batch-nya bebas, padahal zat tersebut adalah zat pelarut yang digunakan perusahaan farmasi. Sedangkan di perusahaan jamu, zat itu tidak digunakan," tambah Irwan.
BPOM pastikan produk Sido Muncul aman digunakan
Berkat proses screening dan produksi yang dipantau dengan ketat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk-produk Sido Muncul aman digunakan masyarakat.
Berdasarkan surat BPOM Nomor B-RG.02.01.4.42.11.22.828 yang diterbitkan dalam rangka melindungi masyarakat dari risiko peredaran obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, termasuk dari cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol serta sebagai upaya memastikan obat tradisional dan suplemen kesehatan telah diproduksi sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditetapkan.
Sido Muncul dinyatakan aman oleh BPOM sesuai dengan isi surat, yaitu:
- Berdasarkan penelusuran database registrasi Badan POM, produk sirup dan atau cairan obat dalam yang terdaftar atas nama perusahaan Saudara (Sido Muncul) tidak menggunakan bahan tambahan Polietilen Glikol, Propilen Glikol, Sorbitol dan Gliserin/Giserol.
- Berdasarkan Surat Pernyataan yang Saudara (Sido Muncul) sampaikan bahwa produk sirup dan atau cairan obat dalam yang terdaftar atas nama perusahaan Saudara, benar tidak mengandung bahan tambahan Poketilen Gikol, Propilen Gikol, Sorbitol dan Gliserin/Giserol.
- Bersama ini kami sampaikan bahwa produk cairan obat dalam obat tradisional dan atau sirup suplemen kesehatan sebagaimana tersebut dalam lampiran 1 dan lampiran 2, benar tidak menggunakan Polietilen Glikol, Propilen Glikol, Sorbitol serta Gliserin/Giserol. Dengan diproduksi sesuai cara pembuatan yang baik dan digunakan sesuai aturan pakai, maka produk tersebut aman.
Didukung mesin berteknologi canggih - Selain itu, untuk memastikan produk-produknya aman dari paparan zat tersebut, Sido Muncul juga mendatangkan sebuah mesin bernama GC FID Headspace.
Irwan menjelaskan, mesin buatan Amerika Serikat ini memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi ketika melakukan screening terhadap sejumlah zat, khususnya EG dan DEG.
Sido Muncul telah melakukan produksi di pabrik dengan teknologi berkelas tinggi sejak dulu sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat.
"Kami di setiap batch melakukan pengecekan etilen glikol dan zat lain sebagainya. Yang jelas kami tidak pakai pelarut. Tahapannya begini, saat bahan (baku) masuk itu dilakukan screening, utamanya etilen glikol dan dietilen glikol. Sebelum masuk di packing itu kita cek lagi," pungkas Irwan Hidayat.
Penulis: Muh. Fitrah Habibullah | Editor: Nurfina Fitri Melina