Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analisa Lengkap dari Pakar Tentang Kompaknya Para Saksi Sudutkan Alm Brigadir J: Criminal Profiling

Reza menyoroti sejumlah saksi yang dinilainya begitu kompak menyebut keburukan Yoshua. Tapi tidak ada satu pun kata sifat yang positif tentang Yoshua.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Analisa Lengkap dari Pakar Tentang Kompaknya Para Saksi Sudutkan Alm Brigadir J: Criminal Profiling
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022). Reza Indragiri, anggota Pusat Kajian Assessment Warga Binaan Pemasyarakatan, Poltekip, Kemenkumham, buka suara menanggapi keterangan sejumlah saksi yang mengulik sifat-sifat negatif mendiang Brigadir J atau Yoshua. 

Sebelumnya Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Yonathan Baskoro buka suara terkait kesaksian sejumlah saksi yang mengungkapkan sifat-sifat negatif Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutarabat atau Brigadir J dalam persidangan.

Kesaksian tersebut salah satunya diungkap oleh asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, yakni Susi.

Dalam sidang lanjutan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal pada Rabu (9/11/2022) kemarin, Susi menyebut juga Brigadir J adalah sosok yang pemarah dan tempramental.

Ada juga kesaksian dari Sekuriti Rumah Ferdy Sambo, Damianus Laba alias Damson yang mengatakan jika Brigadir J sering pergi ke tempat hiburan malam hingga menyebut ada wanita yang bersama Brigadir J.

Menanggapi hal tersebut Yonathan menilai jika pihak Ferdy Sambo kini sudah kehabisan strategi untuk melakukan pembelaan.

Sehingga mereka melakukan victim profiling, menyerang personality dari Brigadir J semasa hidup.

Baca juga: Bantah Kesaksian Susi, Kuat Maruf Mengaku Tak Larang Brigadir J Tolong Putri Candrawathi

"Yang dilakukan (pihak Ferdy Sambo) saat ini adalah victim profiling, yang menyerang personality almarhum. Ini menurut saya karena sepertinya pihak sana sudah kehabisan strategi untuk melakukan pembelaan," kata Yonathan dalam tayangan Live Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Kamis (10/11/2022).

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut Yonathan menyebut, victim profiling ini dilakukan oleh pihak Ferdy Sambo karena unsur pembunuhan berencana pada Brigadir J ini sudah bisa terelakan lagi.

Sehingga harus mencari pembelaan lain, yakni dengan menimbulkan citra buruk terhadap Brigadir J.

Agar nantinya motif pembunuhan yang digadang-gadang selama ini oleh Ferdy Sambo, yakni pelecehan seksual bisa berhubungan dengan citra buruk Brigadir J tersebut.

"Karena unsur pembunuhan berencananya ini sudah tidak bisa terelakan lagi. Jadi dicarilah pembelaan lain yang menurut saya tidak fair. Ini menurut kami juga ingin menimbulkan citra yang buruk terhadap almarhum."

Baca juga: Cerita ART Ferdy Sambo tentang Brigadir J Banting Pintu Rumah Magelang: Mendadak Marah-marah

"Sehingga untuk melakukan motif yang digadang-gadang selama ini itu nyambung gitu, berhubungan," terang Yonathan.

Yonathan pun menegaskan bahwa pernyataan soal kepribadian ganda Brigadir J adalah suatu kebohohan.

Sama halnya dengan pernyataan soal Brigadir J yang meminta untuk dicarikan perempuan, itu juga bohong menurut Yonathan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas