Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Sekjen PAN: Guyonan Politik
Eddy Soeparno menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024 adalah jatah Prabowo Subianto di Pilpres 2024 hanyalah senda gurau
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024 adalah jatah Prabowo Subianto di Pilpres 2024 hanyalah senda gurau.
Selain itu menurut Eddy apa yang disampaikan Jokowi untuk menyemangati pencapresan Prabowo Subianto.
"Saya hadir di HUT Perindo dan saya rasa itu (dukungan Jokowi) lebih merupakan sebuah pernyataan dan guyonan politik, dan menurut saya sah-sah saja kita disemangati, mungkin besok ada nama lain lagi disemangati yang penting supaya semangatnya tinggi," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Eddy mengatakan pernyataan Jokowi itu sah-sah saja dilontarkan oleh seorang presiden.
Pernyataan politis itu menurut Eddy tak memberi impilikasi apapun.
"Jadi saya kira yang disampaikan sah saja, tak ada implikasi apapun, saya pikir itu pernyataan politis dan itu bisa disampaikan pada siapapun juga," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal Pemilihan Presiden 2024 saat hadir dalam HUT ke-8 Partai Perindro di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (7/11/2022).
Jokowi memprediksi Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan menjadi Presiden.
“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta hadir.
Mendengar ucapan Presiden, Prabowo yang juga hadir dalam acara tersebut lalu berdiri dan memberikan hormat pada presiden.
Pernyataan Jokowi soal Presiden yang akan menggantikannya nanti tersebut berawal dari permintaan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo kepada Jokowi untuk memberikan tips agar raihan suara Perindo tinggi pada Pileg 2024 mendatang.
Baca juga: Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo, PKB: Kode Keras bagi Kami untuk Segera Deklarasi
Harry Tanoe meminta tips kepada Presiden karena Jokowi terbukti dari Wali Kota Solo dapat menjadi Presiden Indonesia selama dua periode.
Jokowi kemudian membenarkan bahwa dirinya dari Wali Kota Solo menjadi GubernurJakarta lalu menjadi Presiden. Bahkan pada periode keduanya dia mengalahkan Prabowo.
“Tadi Pak Hary menyampaikan saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi.
Terkait tips agar dapat terus menang, Presiden berseloroh. Ia mengatakan tips tersebut bila diceritakan akan memakan waktu yang panjang.
“Tadi Pak Hary tanoe menyampaikan tipsnya apa, kalau cerita akan panjang sekali, silahkan bapak Ibu yang ingin tahu tips datang ke saya bawa gula dan teh,” pungkasnya.