Kompolnas akan Gandeng KPK Usut Tuntas Video Ismail Bolong Setor Uang Rp 6 M ke Kabareskrim
Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) untuk membantu mendalami kasus Ismail Bolong
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
Mengenai kelanjutannya, Albertus mengatakan pendalaman belum bisa maksimal lantaran para pejabat polri sedang melakukan pengamanan G20 di Bali.
"Jadi kami belum bisa secara langsung melakukan pendalaman."
Baca juga: Video Ismail Bolong Berdebat Dengan Petugas KPHP Menyebar, Pegamat Hukum Sindir Polisi
"Yang kami lakukan sekarang ini kita ingin pendalaman lebih detail ke pihak yang berwenang yang mempunyai kewenangan untuk menjelaskan itu."
"Jadi kami terus terang saja belum belum dapat informasi yang valid dan yang pasti mengenai apa tindak lanjut itu."
"Kami mendorong agar sesegera mungkin pihak internal Polri untuk apa secara terbuka ke publik karena kalau tidak ini kan jadi bola liar," jelas Albertus.
Sementara itu, Kapolda Kalimantan Timur menyerahkan kasus ini ke Mabes Polri.
Ini karena kasus ini terjadi pada kepemimpinan sebelumnya.
Sehubungan hal itu, Ismail Bolong juga telah memberikan klarifikasi soal video pengakuannya telah menyetorkan uang sejumlah Rp 6 miliar kepada Kabareskrim.
Namun, bukannya selesai, banyak pihak justru meminta pemerintah untuk mendalami kasus ini.
Apalagi kasus ini melibatkan Eks Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan yang saat ini terlibat kasus pembunhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca juga: Gubernur Isran Noor Sebut Pengakuan Ismail Bolong Bikin Kalimantan Timur Jadi Sorotan
Klarifikasi Ismail Bolong
Mengutip tayangan Tribunnews.com, adapun alasan Ismail Bolong membuat video pengakuan telah menyetorkan uang sejumlah Rp 6 miliar kepada Kabareskrim karena mendapatkan tekanan dari eks Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.
Pada saat itu mantan anggota polri di lingkungan Polda Kaltim ini dipaksa oleh Brigjen Hendra untuk membuat sebuah pengakuan telah menyetorkan uang dari hasil penjualan dan pengepulan batu bara ilegal.
Video tersebut belakangan viral setelah Brigjen Hendra terseret pusaran hitam kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.