Kemlu: Rusia Tetap Berpartisipasi Meski Putin Tidak Hadir di KTT G20
Rusia tetap berperisipasi penuh pada KTT G20, dengan diwakili Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin acara puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali. menjadi sorotan Kementerian Luar Negeri RI.
Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan ketidakhadiran orang nomor satu di negeri beruang merah itu tidak menjadi penghalang.
Ia menegaskan Rusia tetap berperisipasi penuh pada KTT G20, dengan diwakili Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
“Jadi tidak lagi isu ketidakhadiran (Presiden Putin) menyebabkan Rusia tidak lagi berpartisipasi aktif sebagai anggota G20,” kata Teuku Faizasyah dalam diskusi bertajuk ‘G20 Impact For Indonesia’ di kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu (12/11/2022).
“Namun dengan kehadiran wakil dari yang ditunjuk, dengan demikian tetap bisa menjadi bagian dari proses pembahasan pada saat KTT,” ujarnya menambahkan.
Dikatakannya bahwa Presiden Putin sempat berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan berjanji akan hadir pada perhelatan akbar yang bakal digelar di Nusa Dua, Bali, itu.
Meski tidak ada Putin, kehadiran Menlu Rusia itu pun dinilai sudah cukup sebagai perwakilan tertinggi dari Rusia dengan level yang sama.
“Seseorang yang datang pada kapasitas mewakili negaranya memiliki otoritas untuk menyampaikan, katakanlah posisi negara dan merundingkan isu-isu yang menjadi kepetningan bersama,” ucapnya.
Di sisi lain, Teuku menuturkan adanya sebuah kubu dalam forum tinggi antarnegra merupakan fenomena lumrah yang mencerminkan kondisi geopolitik global.
Selain di G20, kata dia, sejumlah forum internasional lain pun kerap diwarnai peristiwa seperti ini.
“Ini tidak hanya tercermin pada forum G20 ya, di berbagai forum internasional multilateral lainnya pun ini sudah menjadi satu realitas,” katanya.
Baca juga: Takut Dibunuh, Alasan Vladimir Putin Tak Hadiri KTT G20 di Bali Menurut Eks Penasihat
Ia pun berharap semua negara yang hadir dapat memastikan berjalannya tiga agenda besar sesuai dengan topik pembahasan.
Sehingga wacana tersebut dapat terwujud demi kepentingan masyarakat global.
“Itu memang salah satu strategi yang kita gunakan, sehingga terlepas dari adanya persaingsn para peserta pada KTT, tetap bisa memberikan atensinya pada isu-isu yang mempengaruhi hajat hidup masyarakat dunia pada umumnya,” ucap Teuku Faizasyah.