Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi Demokrat: Anies Bertemu Luhut Bukan Berarti Cocok, Begitupun dengan Gibran

Partai Demokrat mempersoalkan pihak yang tiba-tiba menduetkan Anies Baswedan dengan beberapa figur dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Politisi Demokrat: Anies Bertemu Luhut Bukan Berarti Cocok, Begitupun dengan Gibran
YouTube Kompas TV
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di salah satu hotel di Solo, Senin (14/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mempersoalkan pihak yang tiba-tiba menduetkan Anies Baswedan dengan beberapa figur dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menyinggung ketika banyak pihak menduetkan Anies dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Lalu, Anies juga diduetkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming setelah bertemu beberapa hari lalu.

"Jangan karena Anies sedang bertemu dengan Luhut Panjaitan, lantas diamplifikasi bahwa Anies-Luhut cocok dipasangkan. Atau karena Anies ketemu Gibran, lantas diorkestrasi bahwa Anies-Gibran bisa jadi alternatif," kata Syahrial kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Padahal, kata Syahrial, sesungguhnya pemikiran tersebut sudah lepas dari platform perubahan dan perbaikan yang disepakati Demokrat, NasDem, dan PKS.

"Kegenitan politik seperti ini lambat laun bisa menimbulkan distrust di kalangan masyarakat," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Syahrial menilai gimmick-gimmick politik seperti itu berdampak buruk terhadap masyarakat akar rumput.

"Jika format dan komunikasi koalisi yang sudah dirancang antara NasDem, Demokrat, dan PKS diganggu dengan gimmick politik murahan, dampaknya akan buruk di tingkatan akar rumput," ucap dia.

Menurutnya, platform perubahan dan perbaikan yang diusung Anies akan tercapai bila Demokrat, NasDem, dan PKS berjalan bersama-sama.

"Jika berselancar sendiri apalagi bersekutu dengan status quo, maka misi sebagai agen perubahan dan perbaikan, menjadi tidak sinkron. Bahkan menciptakan keraguan dan kebingungan," ungkap Syahrial.

Lebih lanjut, Syahrial menganggap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berkorban cukup besar mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) 2024.

Baca juga: Ada 3 Pesan, Pengamat Politik Sebut Bertemu Gibran Langkah Awal Anies Baswedan Mencari Restu Jokowi

"Dan secara intensif bersama Demokrat dan PKS menciptakan format koalisi terbaik untuk pilihan rakyat," imbuh Syahrial.

Anies diduetkan dengan Luhut setelah keduanya duduk semeja saat menghadiri acara Kalla Group dalam hari ulang tahun ke 70 perusahaan di Grand Indonesia Kempinski Ballroom, Jumat (28/10/2022).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas