Dijuluki Rumah Kaki Seribu, Paulus Waterpauw Resmikan Anjungan Papua Barat di TMII Pascarevitalisasi
Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw meresmikan anjungan daerah Papua Barat yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (25/11/2022).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw meresmikan anjungan daerah Papua Barat yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (25/11/2022).
Paulus Waterpauw mengatakan bangunan tersebut memiliki luas 200m2.
Bangunan itu memiliki ciri khas Rumah Kaki Seribu yang merupakan rumah adat asli dari penduduk Suku Arfak yang menetap di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Rumah adat tersebut dijuluki demikian karena menggunakan banyak tiang penyangga di bawahnya, sehingga jika dilihat memiliki banyak kaki seperti hewan kaki seribu.
Baca juga: Pj Gubernur Waterpauw Doakan 322 Jemaah Haji Asal Papua Barat Jadi Haji Mabrur
"Dalam rangka G20 pak Mendagri dan pak Mensesneg mengangkat bangunan ini ke media sosial. Kita merespons dengan cepat untuk merevitalisasi bagian-bagian yang ingin kita tambahkan, kita tambahkan," kata Pj Gubernur Papua Barat kepada media.
Yohanes Momot, Plt Kadis PUPR Papua Barat mengatakan anjungan Papua Barat sebelumnya berbentuk klasik, tapi kemudian dibentuk lebih modern dengan ciri khas Papua Barat.
Rumah Kaki Seribu dalam sejarahnya dibuat nenek moyang Suku Arfak untuk menghindari serangan hewan buas atau menghindari serangan musuh.
"Jadi supaya mereka mudah memantau yang ada dibawah, baik lawan maupun hewan," ujarnya.
Baca juga: Warga Berharap Papua Muda Inspiratif Terus Bina Petani di Distrik Masni Manokwari
Keunikan dari revitalisasi anjungan Papua Barat yakni adanya dua burung Kasuari yang merupakan lambang dari Provinsi Papua Barat.
Yohanes mengatakan revitalisasi memakan waktu yang relatif cepat, hanya dua bulan, dan menghabiskan dana Rp 1,5 miliar.
"Revitalisasi ini cepat karena untuk mengejar G20, jadi hanya dua bulan dan biaya dibebankan oleh Dinas Pekerjaan Umum Papua Barat sebesar Rp 1,5 miliar," ujarnya.
Harapannya dengan direvitalisasinya anjungan Papua Barat di TMII pengunjung bisa mendapatkan gambaran keindahan Papua Barat lewat bangunan ini.
"Tidak semua orang Indonesia bisa ke Papua Barat. Mereka yang ingin mengetahui Papua Barat bisa datang ke anjungan. Begitu liat di depan dan masuk ke dalam semua tau bahwa ini Papua Barat yang sesungguhnya," kata Yohanes.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.