Respon Ucapan Benny Ramdhani, Yulisa Baramuli Minta Kepala BP2MI Fokus Kerja
Benny menyampaikan masukan kepada Jokowi dalam menghadapi para pihak yang mengkritik pemerintah.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral video percakapan Presiden Joko Widodo dengan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani pada acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, pada Sabtu (26/11/2022) lalu.
Dalam video tersebut terlihat Benny menyampaikan masukan kepada Jokowi dalam menghadapi para pihak yang mengkritik pemerintah.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPP Partai NasDem Yulisa Baramuli meminta Benny fokus dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Kepala BP2MI, bukan justru menjadi relawan dan memberi masukan yang bisa merusak demokrasi.
“Benny sebaiknya fokus pada tupoksi sebagai kepala BP2MI, bukan malah menjadi relawan dan memberikan masukan yang dapat merusak demokrasi Indonesia,” kata Yulisa kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Ia menerangkan ada 3 juta lebih pekerja migran Indonesia di berbagai negara.
Sehingga menurutnya Benny cukup fokus mengurus para pahlawan devisa tersebut agar tak mendapatkan masalah.
“Kan masih banyak pekerjaan rumah di BP2MI, masih banyak persoalan yang dihadapi oleh para pekerja migran Indonesia. Janganlah membuat kerja Presiden Jokowi selama delapan tahun lebih dan sudah sangat baik jadi rusak karena hanya cari perhatian,” lanjutnya.
Menurutnya kritik merupakan hal lumrah dan jadi bagian dari demokrasi agar pemerintah dapat bekerja lebih baik untuk menyejahterakan rakyatnya.
Baca juga: Tanggapi Benny Rhamdani Minta Izin ke Jokowi, PKS: Masyarakat Mau Bangun Bangsa, Bukan Bertempur
Sehingga menurutnya Presiden Jokowi sepatutnya tak terpengaruh dengan masukan Benny yang meminta adanya penggunaan hukum untuk menjerat para pengkritik.
“Semoga presiden Jokowi tidak terpengaruh oleh masukan Benny. Malah bagus jika presiden Jokowi menegur Benny dan memintanya fokus pada kerja. Sebab presiden Jokowi seorang negarawan bukan politisi seumur jagung,” kata Yulisa.