Air Bersih, Diaper hingga Pembalut Jadi Hal Paling Dibutuhkan Pengungsi Gempa Cianjur saat ini
10 hari mengungsi masih bertahan di tenda pengungsian, korban gempa Cianjur butuh bantuan air bersih, diaper hingga pembalut.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung sudah hampir 10 hari para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur mengungsi dengan tempat tidur dan fasilitas kebutuhan seadanya.
Meski terpantau bantuan dari para relawan tak hentinya hilir mudik memasuki area terdampak gempa, saat ini para pengungsi mengaku masih sangat membutuhkan beberapa keperluan yang sudah mulai sulit didapatkan.
Keperluan akan air bersih menjadi salah satu fasilitas yang paling dikeluhkan oleh para pengungsi pada saat ini.
Mereka mengaku, untuk mendapatkan air bersih sudah mulai susah.
Keluhan itu juga diutarakan oleh Ketua RT01/RW04 Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Ujang Mulyana.
"Air bersih, air bersih (yang diperlukan) itu udah mulai susah," kata Ujang saat ditemui Tribunnews.com di lingkungan rumahnya, Kamis (1/12/2022).
Air bersih kata dia, menjadi sektor utama untuk menjaga keberlangsungan hidup agar masyarakat bisa tetap menjaga kebersihan.
Terlebih, saat ini sudah mulai banyak pakaian kotor yang digunakan oleh pengungsi yang harus dicuci, tak hanya itu, keperluan untuk mandi hingga memasak juga dirasa sangat memerlukan air bersih.
Dirinya khawatir, jika pasokan air bersih tak terpenuhi, nantinya akan menimbulkan penyakit lain yang dialami pengungsi.
"Itu kan (air bersih) bisa buat mandi, nyuci, masak, jangan sampe mereka sudah mengungsi terus jadi sakit karena air bersihnya tak ada," ucap dia.
Selain air bersih, Ujang juga mengeluhkan mulai terbatasnya stok diaper untuk bayi dan pembalut untuk wanita dewasa.
Sebab kata Ujang, keperluan pakaian dalam tersebut digunakan tiap saat dan harus diganti pula jika sudah digunakan.
"Sama pempers, pembalut, itu kan tiap hari diganti, itu juga sangat perlu," bebernya.
Untuk keperluan konsumsi dan pakaian, Ujang menyebut sejauh ini masih cukup dan bantuan terus berdatangan.
Hanya saja, bantuan tersebut diharap terus menerus ada, mengingat pemerintah memperpanjang kondisi tanggap darurat bencana di Cianjur.
"Makanan dan pakaian kan datang (terus), tapi semoga ada selalu ya," tukasnya.
Baca juga: Hingga Hari ini, Tim DVI Polri Telah Identifikasi 151 Jenazah Korban Gempa Bumi Cianjur
Sebagai informasi, Ujang juga merupakan salah satu masyarakat yang terdampak gempa, dua bangunan rumahnya luluh lantak akibat goncangan sekuat 5,6 Magnitude pada Senin 21 November lalu.
Bahkan dia mengaku harus kehilangan anggota keluarganya yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Sayang Cianjur akibat tertimpa reruntuhan.