Respon Ucapan Benny Ramdhani, Pengamat Nilai Penyataan Ajakan Kritik Membangun
Menurut dia, Benny Rhamdani mau menyatakan, kalau mau melakukan perlawanan kepada pemerintah harus melihat fakta dari kinerja.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Citra Insttute Efriza menilai pernyataan Benny Rhamdani soal 'tempur lapangan' bukan bermaksud untuk memprovokasi masyarakat.
Menurut dia, Benny Rhamdani mau menyatakan, kalau mau melakukan perlawanan kepada pemerintah harus melihat fakta dari kinerja.
"Bukan perang yang sebenarnya," kata dia, dalam keterangannya pada Jumat (2/12/2022).
Selama ini, kata dia, serangan atau tuduhan yang dialamatkan kepada orang nomor satu di Indonesia itu mengarah kepada pribadi, fitnah, dan penyebaran kebencian.
Namun, dia melanjutkan, kata 'perang' Benny itu digoreng untuk membully Presiden Jokowi dan Ketua BP2MI itu.
"Jadi, bahasa Benny jangan sekadar dilihat bahasa perangnya. Coba dilihat dari keseluruhan bahasanya. Yang diambil kalimatnya hanya potongan ucapan Benny, tidak keseluruhan penyataan Benny," ujarnya.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Benny Soal Perang, Seknas Jokowi: Artinya Melawan Lewat Narasi Membangun
Jika dilihat secara utuh, dia menambahkan, Benny hanya ingin mengajak seluruh elemen bersikap proporsional dalam memberi penilaian, serta melakukan kritik berdasarkan data dan kinerja pemerintah.
"Pesan yang ingin disampaikan Benny ke dalam, relawan jangan hanya cuek dan menahan diri, ketika patron dihina-hina. Keluar, ia ingin mengajak seluruh komponen untuk memberikan kritik secara proporsional dan tidak memecah belah bengsa," tambahnya.