Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kolaborasi Kemendesa PDTT dan SurfAid untuk Meningkatkian Kesejahteraan Masyarakat 3T

Kemendes PDTT memperbaharui Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan SurfAid, organisasi nirlaba internasional

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kolaborasi Kemendesa PDTT dan SurfAid untuk Meningkatkian Kesejahteraan Masyarakat 3T
ist
 Kemendes PDTT memperbaharui Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan SurfAid, organisasi nirlaba internasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil yang terhubung melalui lokasi selancar (surfing). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendes PDTT memperbaharui Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan SurfAid, organisasi nirlaba internasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil yang terhubung melalui lokasi selancar (surfing).

Selama periode pertama 2019 - 2022, Kemendes PDTT dan SurfAid telah bekerja di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Indonesia untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, sanitasi dan air bersih, serta gizi yang lebih baik.

Dinnia Joedadibrata, Country Director SurfAid mengatakan, hingga tahun 2022, kerjasama Kemendes PDTT dan SurfAid telah berhasil menjangkau sekitar 52 ribu penduduk, 7.777 KK di 48 desa, menguatkan 115 Posyandu, membangun 284 fasilitas air bersih dan melatih 596 Kader Posyandu.

"Meskipun aktivitas program SurfAid sempat terhenti saat pandemi Covid-19, SurfAid tetap sigap dalam mendukung pemerintah dengan membantu mendistribusikan vaksin di kepulauan batu-batu di Kabupaten Nias Selatan, poster terkait Covid-19, alat pelindung diri dan fasilitas cuci tangan," katanya di Jakarta, Senin (5/12/2022).

SurfAid juga melengkapi fasilitas Posyandu kebiasaan baru dan melakukan pelatihan relawan desa untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19.

Tak hanya bergerak di bidang kesehatan, program Nusatani  (Pertanian Sensitif Gizi) SurfAid yang bertempat di Kecamatan Parado di Kabupaten Bima dan Kecamatan Laboya Barat di Kabupaten Sumba Barat masih berlangsung.

Berita Rekomendasi

"Misi program adalah meningkatkan status gizi balita & keluarga serta peningkatan ketahanan pangan melalui praktik pertanian yang baik," katanya.

Eko Sri Haryanto, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementrian Desa PDTT menyampaikan harapannya,  kerjasama ini mampu mencapai target peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal  sekaligus mendukung capaian SDG Desa.

"Kemendes PDTT dan SurfAid, serta pemerintah lokal, berharap dapat dapat terus bekerja untuk memberikan keluarga terpencil di Indonesia kesempatan terbaik untuk maju dan mandiri dalam hal kesehatan, ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi," kata Eko Sri Haryanto.

Dinnia Joedadibrata menambahkan adanya pembaharuan MoU ini memungkinkan pihaknya mendukung desa-desa terpencil dengan program holistik kami yang meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan ketahanan di wilayah paling terpencil di Indonesia.

Baca juga: Puan Inspiratif Dari Sananrejo, Malang: Memajukan Desa Melalui Peran Srikandi

Endah Setyaningsih, Deputy Director of Programs SurfAid menyebut, pihaknya memiliki spesialisasi dalam bekerja di desa-desa terpencil, di mana angka kematian ibu dan anak termasuk yang tertinggi di dunia.

"Setelah menjangkau Mentawai, Nias, Bima dan Sumba, pada tahun 2022 ini kami bergerak menuju Pulau Rote,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas