Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengertian Erupsi Gunung Berapi, Proses Letusan, dan Hal yang Dilakukan saat Terjadi Letusan

Pengertian erupsi gunung berapi, proses letusan gunung berapi, dan hal yang diperhatikan saat terjadi letusan gunung berapi.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pengertian Erupsi Gunung Berapi, Proses Letusan, dan Hal yang Dilakukan saat Terjadi Letusan
BNPB
Gunungapi Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12/2022). Muntahan APG dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak. - Berikut ini pengertian erupsi gunung berapi. 

TRIBUNNEWS.COM - Erupsi adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi, akibat aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik.

Erupsi disebut juga letusan, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Jenis letusan gunung berapi yang paling berbahaya disebut longsoran bercahaya, yang terjadi ketika magma yang baru meletus mengalir ke bawah sisi gunung berapi.

Longsoran magma ini dapat melakukan perjalanan dengan cepat dan mencapai suhu hingga 1.200 derajat Fahrenheit.

Bahaya lainnya termasuk hujan abu, dan lahar, seperti aliran lumpur atau puing-puing, seperti dijelaskan di laman IFRC

Baca juga: Hujan Abu Semeru sampai ke Malang, Ribuan Orang Mengungsi, Fatini hanya Bawa Dompet

Proses letusan gunung berapi

Berikut ini proses letusan gunung berapi dan komponen yang keluar saat terjadi letusan, dikutip dari laman USGS.

Berita Rekomendasi

- Magma

Di dalam gunung berapi terdapat magma, batuan yang meleleh dan menjadi zat kental yang mengalir.

Magma di gunung berapi akan terkumpul di ruang magma karena lebih ringan dari batuan padat di sekitarnya.

Beberapa magma mendorong melalui ventilasi dan celah ke permukaan bumi.

- Letusan

Letusan lava pijar Gunung Mauna Loa saat erupsi tahun 1984.
Letusan lava pijar Gunung Mauna Loa saat erupsi tahun 1984. (SFGATE/National Park Service/Bob Serbert)

Kemudian, magma yang telah meletus keluar dari gunung berapi disebut lahar.

Daya ledak gunung berapi tergantung dari komposisi magma.

Magma yang tipis dan encer akan memudahkan gas gunung berapi untuk keluar dengan mudah.

Magma ini akan mengalir keluar dari gunung berapi menjadi aliran lahar yang bergerak lambat.

Sebaliknya, jika magma kental dan lengket, maak gas gunung berapi tidak dapat keluar dengan mudah.

Ketika keluar, magma jenis ini akan menyembur ke udara, kemudian pecah berkeping-keping (tephra).

Baca juga: Masa Tanggap Darurat Erupsi Semeru Selama 14 hari, Pemerintah Sediakan 21 Titik Pengungsian

- Awan Panas

Foto selebaran yang diambil dan dirilis Badan Geologi Indonesia pada Minggu, 4 Desember 2022 ini memperlihatkan jembatan Gladak Perak yang terkena awan panas dan abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu, status pun dinaikkan ke level IV menjadi 'Awas' terhitung per pukul 12.00 WIB hari Minggu, 4 Desember 2022. AFP/Handout/Indonesia Geology Agency
Foto selebaran yang diambil dan dirilis Badan Geologi Indonesia pada Minggu, 4 Desember 2022 ini memperlihatkan jembatan Gladak Perak yang terkena awan panas dan abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu, status pun dinaikkan ke level IV menjadi 'Awas' terhitung per pukul 12.00 WIB hari Minggu, 4 Desember 2022. AFP/Handout/Indonesia Geology Agency (AFP/HANDOUT)

Awan panas terjadi ketika gunung berapi meletus.

Gunung berapi akan menyemburkan awan tephra panas dari sisi atau puncaknya.

Awan panas akan menuruni lereng gunung dan menghancurkan hampir semua yang ada di jalurnya.

- Abu Vulkanik

Elemen lain yang keluar saat gunung berapi adalah abu vulkanik.

Abu yang meletus ke langit jatuh kembali ke bumi seperti bubuk salju.

Jika abu vulkanik cukup tebal, selimut abu dapat mencekik tumbuhan, hewan, dan manusia.

Abu vulkanik yang bercampur dengan air dari sungai atau salju dan es yang mencair akan membentuk aliran lumpur.

Semburan lumpur (lahar) telah mengubur seluruh komunitas yang terletak di dekat gunung berapi yang meletus.

Baca juga: Bukan Meletus di Laut, Pakar ITS Sebut Erupsi Semeru Mustahil Picu Tsunami di Jepang

Guguran material vulkanis masih begitu membara di Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh, Kecamata Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Minggu (4/11/2022) petang, usai terdampak awan panas guguran Gunung Semeru
Guguran material vulkanis masih begitu membara di Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh, Kecamata Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Minggu (4/11/2022) petang, usai terdampak awan panas guguran Gunung Semeru (tribunjatim.com/M Erwin Wicaksono)

Hal-hal yang dilakukan saat terjadi letusan gunung berapi

- Lindungi rumah Anda dari abu vulkanik dan tutupi sumber air jika waktu memungkinkan.

- Hindari mengemudi selama dan setelah hujan abu ketika jarak pandang sangat rendah dan jalanan licin.

- Lindungi paru-paru dan mata Anda dengan mengenakan alat pelindung seperti kacamata dan masker.

- Berikan perhatian khusus kepada orang-orang yang rentan dan dukung mereka untuk mengungsi atau berlindung di tempat.

- Ikuti instruksi resmi dari otoritas lokal tentang apakah akan mengungsi atau berlindung.

- Jika hujan abu sangat deras, jangan tinggal di bangunan yang beratap rendah atau datar.

- Pastikan Anda memiliki perlengkapan tambahan seperti masker debu, pelindung mata, perlengkapan kebersihan, senter, dan tas evakuasi.

- Kumpulkan dan simpan air bersih dan bersihkan di luar dengan hati-hati bila dinyatakan aman untuk dilakukan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Gunung Semeru Erupsi

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas