BNPT: KTN Turen Upaya Deradikalisasi Para Eks Napiter Berbasis Ekonomi
Sekretaris Utama BNPT RI Mayjen TNI (Purn.) Dedi Sambowo meninjau kembali lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Turen
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Mayjen TNI (Purn.) Dedi Sambowo meninjau kembali lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Turen, Kabupaten Malang.
Dalam kunjungannya, Dedi Sambowo mengapresiasi pengembangan dari KTN Turen. Program yang diresmikan pada Maret 2022 ini, diketahui telah berhasil mengadakan panen raya Jagung pada bulan Juli 2022.
KTN Turen merupakan program pengembangan dan inovasi dari Deradikalisasi BNPT yang fokus pada pemberdayaan aspek ekonomi mitra derad (eks napiter). Di dalam KTN Turen mitra deradikalisasi diberikan ruang untuk menjalankan aktifitas ekonomi seperti bertani, berkebun dan berternak.
"Perubahan dan perapihan telah banyak dilakukan di kawasan ini, kawasan yang kita buat untuk menjaga keberlangsungan NKRI agar bebas dari paham radikalisme dan terorisme," kata Dedi saat Panen Jagung KTN Turen, pada Kamis (8/12/2022).
Sebagai pusat peningkatan produktivitas ekonomi mitra deradikalisasi, Dedi menaruh harapan besar para eks napiter ini memiliki taraf kehidupan yang semakin baik.
Melihat manfaat yang ditawarkan KTN Turen, Salah seorang mitra deradikalisasi, Pujianto pun memberikan apresiasi.
"Terimakasih pada BNPT sudah memberikan fasilitas ini. Saya mau beternak ada, mau bertani ada, jualan ada, bikin kolam ikan juga bisa. Bahkan saya sudah punya usaha frozen food yang distribusinya sudah sampai ke Malang selatan," jelasnya
Mantan jaringan ISIS ini juga menuturkan jika BNPT telah berperan besar dalam titik balik hidupnya, maka dirinya siap mengoptimalkan potensi lahan KTN.
"BNPT berperan sangat besar. KTN ini sudah sangat cukup bagi kami, kami siap mengoptimalkan potensi kawasan ini," tambahnya.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Bandung, BNPT Sebut Pelaku Bukan Lonewolf, Tapi Bagian Jaringan Teroris
Setelah 8 bulan berdiri, KTN Turen seluas 15,4 hektar akan terus melakukan pembangunan dan pengembangan kegiatan ekonomi terpadu secara berkelanjutan serta menjadi pusat kegiatan transformasi sosial melalui kegiatan pengembangan wawasan kebangsaan dan peningkatan interaksi sosial.