Mengenal Lokananta, Studio Musik Legendaris yang Dihidupkan Kembali oleh Kementerian BUMN
Sejak bulan November, Kementerian BUMN telah memulai proses revitalisasi Lokananta melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo.
Penulis: Anniza Kemala
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM - Sudah bukan rahasia bahwa Indonesia punya banyak peninggalan sejarah yang tersebar di berbagai daerah. Salah satunya adalah Lokananta, sebuah pusat musik di Solo yang menjadi saksi sejarah panjang industri musik Indonesia.
Meski memiliki segudang cerita, pusat musik ini mulai terlupakan seiring kemajuan zaman. Tapi ada kabar baik. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memulai upaya untuk menghidupkan kembali studio musik legendaris ini!
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir sempat berkunjung ke Lokananta pada bulan Agustus 2022. Saat itu, ia memang terlihat prihatin dengan kondisi Lokananta yang terbengkalai. Saat itu, Erick langsung mengungkapkan niatnya untuk merevitalisasi pusat studio bersejarah tersebut.
“Sebagai studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta adalah saksi sejarah dari perkembangan musik di Indonesia. Sayangnya, studio yang melahirkan sejumlah musikus legendaris ini, kini terbengkalai. Sebagai salah satu aset BUMN, InshaAllah akan kami revitalisasi agar bisa dimanfaatkan kembali oleh para musikus untuk berkarya,” ujar Erick Thohir saat berkunjung ke Lokananta pada Agustus lalu.
Ucapan Menteri Erick saat itu bukan sekadar janji semata! Sejak bulan November, Kementerian BUMN telah memulai proses revitalisasi Lokananta melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo.
Apa sih yang membuat Lokananta begitu melegenda sehingga Menteri BUMN kita tersebut merasa ‘tersentil’ untuk mengembalikan masa jayanya? Biar enggak kudet, yuk simak 5 fakta mengenai Lokananta di bawah ini!
1. Telah berdiri sejak tahun 1956
Lokananta merupakan studio rekaman musik pertama yang ada di Indonesia. Pusat musik ini didirikan oleh Raden Maladi, seorang pegawai Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta bersama dengan Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero pada tanggal 29 Oktober 1956.
Dilansir dari Tribun Solo, Lokananta yang bertempat di Jalan Ahmad Yani Surakarta berfungsi sebagai studio rekaman untuk materi siaran RRI di masa awal perjalanannya dan menjalankan kerja sama dengan beberapa musisi tenar di era tersebut.
2. Studio rekaman musik kualitas tinggi
Lokananta memang merupakan pusat rekaman musik lawas, namun studio ini menghadirkan alat-alat untuk merekam musik berkualitas tinggi yang dicari-cari oleh para musisi!
Mengutip Tribun Solo, salah satu aset yang dimiliki oleh Lokananta adalah audio recording yang hanya ada dua di dunia, di mana yang pertama ada di Lokananta, dan yang kedua tersimpan di BBC London. Diffuser yang ditata di studio ini juga dipakai di Abbey Road Studio, Inggris.
Saat berkunjung ke Lokananta pada Agustus silam, Menteri Erick Thohir pun sempat melihat-lihat alat rekaman yang tersedia di pusat musik ini.
“Lokananta sebagai studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia, memiliki kualitas hasil rekaman sekelas studio rekaman Abbey Road di London, studio rekaman pengorbit band legendaris The Beatles,” jelas Erick Thohir, dilansir dari Kompas.com.
Lagu Indonesia Raya tiga stanza—di mana banyak masyarakat Indonesia tidak lagi mengenalnya—pernah direkam di studio Lokananta dan rekaman tersebut disimpan rapi hingga kin.
3. Pusat rekaman para musisi legendaris Indonesia
Penyanyi keroncong Waljinah adalah musisi pertama yang merekam musiknya di Lokananta. Di masa jayanya, Lokananta sukses mencetak dan menjual album ‘Entit’ milik penyanyi legendaris tersebut hingga 100 ribu kaset!
Selain Waljinah, Gesang, Ismail Marzuki, Bing Slamet, dan Titiek Puspa adalah musisi-musisi legendaris yang pernah merekam musiknya di Lokananta.
Merasa asing dengan nama-nama tersebut? Kalau begitu, mungkin kamu kenal dengan Glenn Fredly, Slank, serta band indie seperti White Shoes and The Couples Company yang juga pernah merekam musiknya di Lokananta.
Mengingat sejarah Lokananta tersebut, enggak heran kalau Menteri Erick pun tergerak untuk melanjutkan kejayaannya.
“Studio rekaman musik pertama di Indonesia ini tak boleh terbengkalai dimakan zaman. Lokananta bisa menjadi wadah dan ekosistem bagi para musikus berkarya, melahirkan musik-musik yang keren dan mendunia,” sebut Erick Thohir.
4. Menyimpan banyak rekaman bersejarah
Lokananta tidak hanya menjadi saksi dari perkembangan para musisi tanah air, namun juga menyimpan berbagai aset sejarah.
“Lokananta juga masih menyimpan aset rekaman bersejarah di Indonesia, seperti 5.000 arsip lagu daerah maupun nasional, termasuk di antaranya master lagu kebangsaan Indonesia Raya,” beber Erick Thohir.
Dikutip dari Kompas.com, di Lokananta ternyata juga tersimpan rekaman suara asli Presiden Soekarno saat membacakan teks Proklamasi!
Selain itu, studio ini juga menjadi tempat rekaman dari sejumlah lagu daerah, termasuk lagu Rasa Sayange versi piringan hitam yang menjadi cendera mata untuk para peserta Asian Games 1962.
5. Bakal jadi space kreativitas untuk anak muda
Lewat revitalisasi Lokananta, Kementerian BUMN bermaksud menjadikannya sebagai space kreatif bagi anak muda dengan menghadirkan studio musik dan amphitheatre, museum, hingga pusat UMKM dan kuliner.
Yang menarik, bahkan Lokananta rencananya juga akan menghadirkan konsep seperti festival musik Coachella ala lokal! Keren banget kan?
Sebagai penanda hidupnya kembali Lokananta, pada 27 November lalu juga telah digelar festival ‘Lokananta Reload’ yang dimeriahkan oleh sederet musisi Padi Reborn, Efek Rumah Kaca, Endah Laras, serta penyanyi legendaris Ibu Waljinah yang terkait erat dengan sejarah Lokananta.
"Jadi kita di Lokananta sekarang ingin membangkitkan kembali sejarah musik Indonesia. Mas Wali Kota (Gibran) waktu itu bicara sama saya, bahwa lokananta sebagai aset yang merupakan sejarah bangsa Indonesia kalau bisa dimanfaatkan juga untuk komunitas," ujar Erick Thohir saat menghadiri Lokananta Reload.
Dengan semangat untuk mengembangkan musik Indonesia serta ekonomi kreatif tanah air, Menteri Erick Thohir berharap revitalisasi Lokananta juga akan menambah destinasi baru bagi para penikmat musik dan sejarah musik Indonesia.
“Kita akan perbaiki terus lokananta. Titik nol musik Indonesia ada di Lokananta. BUMN hadir bersama pemerintah solo untuk memastikan bahwa aset-aset sejarah nasional kita bangkitkan kembali, kita dukung kreativitas anak bangsa untuk pertumbuhan ekonomi kreatif. Ayo bangun musik indonesia!" pungkas Erick Thohir.
Buat kamu para pecinta musik serta penikmat sejarah, jangan lupa untuk mampir di Lokananta saat berkunjung ke Solo ya!