Wantimpres Agung Laksono Apresiasi Lahirnya Alat Kontrasepsi KB Monoplant Buatan Lokal
Agung Laksono apresiasi lahirnya alat kontrasepsi KB monoplant buatan lokal pertama di dunia dalam memperkuat program pengendalian kependudukan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) HR Agung Laksono menyambut baik program Keluarga Berencana (KB) yang sampai saat ini masih terus berlanjut.
"Saya sangat mengapresiasi lahirnya alat kontrasepsi KB susuk satu batang buatan lokal pertama di dunia dalam memperkuat program pengendalian kependudukan dan ini merupakan program yang sejalan dengan program negara dan program strategis soal kependudukan," kata Agung Laksono dalam acara Launching Susuk KB Batang atau Monoplant, Inovasi Indonesia dan Pertama di Dunia, Jumat (16/12/2022).
Agung menilai, program KB merupakan langkah tepat dalam upaya pemerintah melakukan pengendalian jumlah penduduk.
Dengan adanya inovasi terbaru penggunaan alat susuk batang produksi PT Tirtayasa Nagamas Farma yang ikut memberikan sumbangsih dalam program KB tersebut, diharapkan mampu menjadi pemicu munculnya produk-produk alat kesehatan (Alkes) lainnya.
Baca juga: BKKBN Sebut Program KB Berkaitan Erat dengan Upaya Penurunan Stunting
"Saya berharap hal ini bisa merangsang industri dalam negri yang lain, agar tidak tergantung dengan produk kesehatan dari luar negeri," harapnya.
Sementara itu, Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana, Zamhir Setiawan, menyambut baik produk dalam negeri alat kontrasepsi KB susuk satu batang dimana selama ini hanya product Import yang tersedia.
"Sehingga kami menyambut baik produk buatan dalam negeri ygpastinya harus sudah memenuhi persyaratan," ujarnya.
Sementara itu, Emi Nurjasmi selaku Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengaku alat kontrasepsi KB susuk satu batang Buatan Lokal bisa mempermudah para bidan.
"Bidan merupakan garda terdepan dimana 82 persen periksa kehamilan oleh Bidan total kelahiran 5 juta kehamilan artinya 4 juta lebih persalinan normal dilakukan/ditolong oleh bidan, implant satu batang ini memudahkan tugas bidan yang tadi enam batang lalu tiga batang dan satu batang. Kami selaku user sangat terbantu dan menyambut baik apalagi bagi perempuan," ungkapnya.
Dalam acara tersebut, hadir juga Prof Tjandra Yoga Aditama selaku Tenaga Ahli Dewan Pertimbangan Presiden; dan Agusdini Banun Saptaningsih selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementrian Kesehatan dan Perwakilan dari BPOM.