Hamdan Zoelva Launching Logo Kongres SEMMI yang Digelar Bulan Febuari 2023 di Surabaya
Jelang Kongres ke VIII Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Pengurus Besar SEMMI meluncurkan logo kongres, Jumat (16/12/2022).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Akan melaksanakan Kongres di Surabaya pada Februari 2023.
Jelang Kongres ke VIII Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Pengurus Besar SEMMI meluncurkan logo kongres, Jumat (16/12/2022).
Hadir dalam kesempatan ini Hamdan Zoelva Presiden Lajnah Tanfidjiyah Syarikat Islam dan disaksikan Ketua Umum PB. SEMMI Bintang Wahyu Saputra, Ketua Paniti SC Fikri Firdauzi dan Ketua Panitia Nasional Kongres atau Ketua OC Hengki Primana.
Hengki mengatakan pada Februari 2023 seluruh Kader SEMMI akan berkumpul di Surabaya menjalankan amanat organisasi berkongres menentukan kelanjutan kepemimpinan organisasi.
Baca juga: Hamdan Zoelva: Kemerdekaan Sejati Hadirnya Kedaulatan Politik Serta Berdikari di Bidang Ekonomi
"Kota Surabaya menjadi tempat bersejarah bagi SEMMI dan Syarikat Islam. Kota Pejuang akan menjadi saksi Kader SEMMI memilih Kader terbaiknya sebagai Ketua Umum PB. SEMMI periode mendatang." ujar Hengki di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Menurutnya, Kongres SEMMI merupakan momentum penting bagi kader melaksanakan amanat organisasi.
"Kami mempersiapkan Kongres VIII SEMMI dimulai dengan peluncuran logo Kongres sekaligus menandakan dimulainya proses keberlanjutan kepemimpinan organisasi," kata Hengki.
Sementara itu, Ketua DC Kongres Fikri Firdauzi menjelaskan, logo Kongres SEMMI yang diluncurkan terdiri dari empat gambar yaitu jembatan suramadu, rumah Peneleh, tugu pahlawan dan tugu hiu dan buaya.
"Logo Kongres SEMMI dengan dominasi warna hijau. Selain logo organisasi ada empat gambar yang sangat ikonik bagi Kota Surabaya dan Jawa Timur," kata Fikri
Ia menerangkan filosofi dari logo Kongres SEMMI yang sudah resmi diluncurkan.
Warna hijau alami, daya hidup, martabat dan kekayaan
Jembatan Suramadu, merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan untuk menyambung suara suara rakyat,
Rumah Peneleh, kembali ke peneleh, laboratorium ideologi bangsa,
Tugu Pahlawan mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
Tugu Hiu dan buaya: Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang.
Bulat Hijau menandakan kita bersatu dan berkelompok dalam satu tujuan suara rakyat
Lidah api menandakan semngat kita tidak pernah padam dan selalu berenergi dalam memperjuangkan suara rakyat.
"Filosofi dari logo kongres, Gerakan yang tumbuh secara alami di dalam laboratorium pemikiran ideologi bangsa yang terdorong dari daya hidup struktur kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk menyambung pokok pokok pikiran rakyat dengan semangat juang yang berani dan tak pernah padam dalam menghadapi ancaman yang hadir dalam perkembangan terhadap bangsa dan negara dengan cara bersatu di dalam wadah yang berenergi," Kata Fikri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.