Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Dampak Terjadinya Fenomena Solstis 21 Desember 2022, Secara Alami Maupun Bagi Tubuh

Berikut dampak dari fenomena Solstis, secara alami dan bagi tubuh manusia, akibat gerak semu harian Matahari saat terbit, berkulminasi dan terbenam.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Daryono
zoom-in Inilah Dampak Terjadinya Fenomena Solstis 21 Desember 2022, Secara Alami Maupun Bagi Tubuh
Edukasi Sains LAPAN
Solstis - Berikut dampak dari fenomena Solstis, secara alami dan bagi tubuh manusia, akibat gerak semu harian Matahari saat terbit, berkulminasi dan terbenam. 

Fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis.

Dikarenakan solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi.

Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik dan hidrometeorologi.

Baca juga: Mengenal Fenomena Solstis 21 Desember dan Perbedaan dengan Solstis Juni

Dampak fenomena Solstis bagi tubuh

Di banyak tempat di seluruh dunia, titik balik matahari musim panas melambangkan awal musim panas, yang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan.

Termasuk tidur yang lebih nyenyak dan suasana hati yang lebih positif.

Selama musim ini, orang cenderung merasa lebih baik dan suasana hati mereka sedikit meningkat.

Berita Rekomendasi

Ini mungkin karena tambahan sinar matahari membantu mengatur waktu dalam beraktivitas.

Melansir dari laman chiball.com.au, hal itu karena reseptor cahaya mata dapat lebih mudah mengenali waktu bangun dan tidur.

Di sisi lain, selama titik balik matahari musim dingin yang terjadi antara 21 atau 22 Desember.

Hal itu akan membuat waktu siang menjadi lebih pendek dan malam jadi panjang di belahan bumi utara.

Kemiringan Bumi menyebabkan perubahan musim, dan selama titik balik matahari musim dingin, khususnya, belahan Bumi Utara berada paling jauh dari matahari.

Ini dapat memengaruhi ritme tubuh, yang mengatur siklus tidur normal.

Serta kemampuan memproduksi melatonin, alias hormon tidur tubuh.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas