Profil Farah Primadani, Dokter Forensik yang Akui Sengaja Pindah Otak Brigadir J ke Perut
Simak profil Farah Primadani Kaurow, Dokter Forensik yang mengakui sengaja memindahkan otak Brigadir J ke perut.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri

Ia kemudian lulus di tahun 2011 dan melanjutkan studi untuk profesi dokter di universitas yang sama.
Ia lulus Pendidikan Profesi pada 2013 silam.
Pada 2016, Farah masuk ke Universitas Indonesia dan menempuh studi Ilmu Kedokteran Forensik.
Dikutip dari situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Farah lulus dari UI tahun 2020.
Baca juga: Beda Keterangan Jumlah Luka Tembak di Tubuh Brigadir J, Versi Ahli forensik RSCM dan Pusdokkes Polri
Namanya saat ini terdaftar sebagai dosen di Universitas Yarsi.
Di Universitas Yarsi, selain menjadi dosen, Farah juga menjabat sebagai Komisi Assessment Profesi Dokter.
Alasan Otak Brigadir J Dimasukkan ke Rongga Perut

Farah Primadani Kaurow menerangkan alasan mengapa otak Brigadir J dimasukkan ke dalam perut.
Ia mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap semua organ setelah autopsi selesai.
Organ-organ tubuh itu, katanya, dikeluarkan lalu dikembalikan ke dalam rongga tubuh.
Termasuk otak Brigadir J yang kemudian dimasukkan ke dalam rongga perut.
Tujuannya, lantaran tim kedokteran akan melakukan proses embalming pasca-autopsi.
"Jadi setelah pemeriksaan autopsi selesai, jadi autopsi itu kan kita melakukan pemeriksaan semua organ."
"Semua dikeluarkan dan setelah selesai maka akan dikembalikan kembali ke dalam rongga tubuh," terangnya.