Profil Farah Primadani, Dokter Forensik yang Akui Sengaja Pindah Otak Brigadir J ke Perut
Simak profil Farah Primadani Kaurow, Dokter Forensik yang mengakui sengaja memindahkan otak Brigadir J ke perut.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Pada saat itu pengembalian itu masuk intinya ke dalam rongga tubuh karena akan dilakukan proses tindakan embalming pasca autopsi."
"Sehingga untuk memaksimalkan embalming itu kami rendam ke dalam formalin lalu kami masukan ke dalam rongga perutnya," imbuhnya.
Tak Ada Luka Lain Selain Luka Tembak
Farah Primadani Kaurow mengungkapkan tak ada luka lain selain luka tembak di jenazah Brigadir J.
Baca juga: Populer Nasional: Dokter Forensik Akui Sengaja Pindah Otak Brigadir J | Sosok KSAL Pengganti Yudo
Diketahui, Farah merupakan dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi kepada jenazah Brigadir J di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Ia menuturkan, sayatan pisau di tubuh Brigadir J merupakan bekas autopsi pertama kali yang telah dilakukannya pada 8 Juli 2022 lalu.
"Apakah di jenazah Yosua itu ada sayatan pisau atau tusukan pisau?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU), Senin.
"Betul, bekas sayatan itu saya lakukan dengan sengaja untuk mengeluarkan peluru," jawab Farah.
Farah menuturkan tak ada luka tusukan atau sayatan di tubuh Brigadir J saat pertama kali dia melakukan autopsi.
Luka di sekujur tubuh Brigadir J murni karena luka tembakan.
"Di luar yang saya lakukan saat pertama kali jenazah datang tidak ditemukan luka-luka lain selain luka tembak," tukasnya.
Dalam sidang yang digelar pada Senin kemarin, lima saksi ahli dihadirkan untuk memberikan keterangan atas terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Maruf.
Kelima ahli tersebut adalah:
1. Muhammad Mustofa (Ahli Kriminologi);
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.