Amir Hamzah hingga Denny JA, Ini 30 Sastrawan Indonesia Paling Banyak Dicari di Google
Nama Sastrawan Amir Hamzah hingga Denny JA yang juga sekaligus peneliti dan founder LSI Denny JA menjadi sastrawan yang muncul di Google.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
"Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil pencarian, di antaranya adalah waktu, lokasi IP (Internet Protokol) perangkat dan riwayat pencarian," kata dia.
Meski begitu, jelasnya, penelusuran ini dilakukan untuk menunjukkan betapa para penulis tersebut, baik yang lahir pada era sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan, tetap menjadi berita dan eksis secara digital. Dalam hal ini adalah melalui mesin pencari Google.
“Betapa pengaruh para penulis yang lahir pada era sebelum kemerdekaan tetap melekat bahkan di era digital saat ini. Sementara para penulis yang lahir pasca kemerdekaan, juga terus mengukuhkan kehadirannya di dunia digital,” sambungnya.
Jika ditelusuri lebih jauh, bukan tanpa alasan mengapa nama-nama sastrawan tersebut menjadi berita dalam pencarian Google.
Amir Hamzah, misalnya, Ameli mengatakan dia dikenal sebagai seorang tokoh pahlawan nasional sekaligus sebagai sastrawan Pujangga Baru. Persahabatannya dengan para tokoh pergerakan nasional sangat mempengaruhi karya-karya sastranya.
Sementara itu Pramoedya Ananta Toer dikenang atas karya-karyanya yang dibuat di tengah ketatnya rezim Orde Baru. Beberapa karyanya seperti Tetralogi Buru, Arus Balik dan Arok Dedes bahkan lahir saat ia ditahan di Pulau Buru selama 14 tahun.
Lalu ada Chairil Anwar yang merupakan tokoh pemuda Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan menggunakan karya sastra. Salah satu karyanya yang fenomenal hingga saat ini adalah “Aku”.
Kemudian ada nama Denny JA. Ia merupakan penggagas genre baru dalam dunia sastra, yakni puisi esai pada tahun 2012 dengan bukunya "Atas Nama Cinta".
Kemudian pada tahun 2020, puisi esai resmi menjadi kosakata baru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Selanjutnya ada nama Dewi Lestari.
Baca juga: Profil Tere Pardede, Penyanyi yang Pernah Jadi Anggota DPR, Kini Hijrah dan Putuskan Jadi Penulis
Sebagai penulis, ia dikenal dengan karya-karyanya yang best seller dan beberapa di antaranya di angkat ke layar lebar, seperti Filosofi Kopi, Perahu Kertas dan Rectoverso.
“Jika filsuf ternama dari Prancis, Descartes pernah membuat ungkapan, ‘aku berpikir maka aku ada’, maka pada era digital saat ini, buah pikiran para penulis pun juga ditunjukkan pada eksistensinya di dunia digital,” tutup Amelia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.