Arif Rachman Lihat Luka Tembak di Jenazah Yoshua saat Mau Diotopsi Pertama di RS Polri Kramat Jati
AKBP Arif Rachman Arifin bersaksi dalam persidangan dirinya melihat empat luka tembak di tubuh jenazah Brigadir J kala hendak mau diotopsi 8 Juli 2022
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakaden B Biro Paminal Divpropam Polri, AKBP Arif Rachman Arifin bersaksi dalam persidangan dirinya melihat empat luka tembak di tubuh jenazah Brigadir J kala hendak mau diotopsi 8 Juli 2022 malam.
Pernyataan tersebut disampaikan Arif Rachman sebagai saksi di sidang kasus menghalangi penyidikan tewasnya Brigadir J untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).
"Begitu sampai di RS Keramat Jati, Kombes Santo langsung mengajak ke dalam (Rang otopsi). Begitu sampai dokter itu seperti bersiap-siap mau mulai. Jenazah (Joshua) sudah di meja otopsi sudah bersih tidak menggunakan baju lagi," cerita Arifin Rachman di persidangan menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Lalu JPU menanyakan apakah darah jenazah Brigadir J masih ada dan ada berapa luka tembak.
"Darahnya sudah bersih. Untuk lukanya hanya dikasih lihat saja ini luka tampak luar kalau tidak salah ada empat di badan. Kemudian ada juga di jari," terang Arif Rachman.
Kemudian Arif Rachman menjelaskan kala itu Dokter Otopsi Farah menjelaskan jenis luka yang diterima jenazah Brigadir J luka masuk. Kemudian dirinya ditawarkan untuk menyaksikan otopsi.
"Dokter otopsi menawarkan bahwa para dokter sudah mau mulai untuk melaksanakan bedah atau otopsi terus Kombes Santo bilang kita diluar saja," kaya Arif Rachman.
Lalu dijelaskan Arif Rachman dirinya keluar dan penyidik juga keluar. Penyidik nunggu selesai otopsi di pintu sedangkan dirinya di luar ruangan ruang gedung.
Baca juga: Ferdy Sambo Minta BAP Putri Candrawathi Dijaga Secara Baik, Disebut Sebagai Aib Keluarga
Kemudian ketika ditanya berapa lama dilakukan otopsi waktu itu. Arif Rachman menjelaskan proses otopsi jenazah Brigadir J sekitar dua jam.
"Kurang lebih jam duaan selesai artinya sekitar dua jam lebih otopsinya," sambungnya.
Kemudian terkait hasil otopsi Arif Rachman menjelaskan dokter menyampaikan bahwa sudah melakukan otopsi.
"Ini ditemukan ada satu anak peluru di dalam tubuh. Kemudian dokter membuat laporan sementara hasil otopsi diserahkan ke penyidik Polres Jaksel dengan tanda terima," tutupnya.