Kapolri Tekankan Potensi Kemacetan Hingga Ancaman Teorisme Jelang Natal dan Tahun Baru
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya mewaspadai kemacetan dan terorisme saat peryaan natal dan tahun baru.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sebanyak 2.195 personel gabungan telah melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Lilin 2022 dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2022).
Apel gelar pasukan yang dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono itu digelar sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam amanat yang diberikan, Sigit menekankan beberapa hal kepada seluruh personel yang diterjunkan dalam Operasi Lilin 2022.
Salah satu hal yang ditekankan Sigit yakni mengenai beberapa gangguan yang berpotensi terjadi pada saat perayaan natal dan tahun baru.
"Pada sisi keamanan terdapat beberapa potensi gangguan yang harus diwaspadai seperti kemacetan, kepadatan bandara, terminal dan pelabuhan," kata Sigit dalam amanatnya.
Selain itu, potensi ancaman terorisme juga dikatakannya menjadi hal yang perlu diwaspadai selama perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini.
Baca juga: Menhub Budi Karya Minta KAI Perketat Keamanan di Stasiun Selama Periode Natal dan Tahun Baru 2023
Sigit menegaskan, dirinya tak ingin kejadian teror di Polsek Astanaanyar kembali terjadi, terlebih pada perayaan Natal dan Tahun Baru yang sudah bisa dihadiri masyarakat.
"Tingkatkan Patroli di daerah rawan, ancaman teroris juga menjadi potensi gangguan serius. Perlu saya tekankan, potensi teroris seperti di Polsek Astanaanyar tidak boleh terjadi, lakukan penjagaan ketat," tegas Kapolri.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Panglim TNI Laksamana Yudo Margono menambahkan, pihaknya mengaku siap membantu Polri dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Aturan Perayaan Natal 2022 dari Kementerian Agama, Ini Rinciannya
Dikatakan Yudo, dalam pelaksanaan pengamanan kali ini ia menuntut agar TNI-Polri dapat bertindak tegas namun tetap humanis terhadap gangguan kamtibmas yang terjadi.
"TNI-Polri dituntut harus tegas namun juga tetap harus humanis kepada masyarakat. Sehingga kepercayaan masyarakat dapat selalu terjaga dan masyarakat sangat mengharapkan peran kita dalam menjaga keselamatan mereka," katanya.