Fakta Lagu O Holy Night: Menang Billboard Award hingga Menyumbang ke Badan Amal Meningitis
Inilah fakta menarik lagu O Holy Night. Sempat memenangkan Billboard Award pada 2005 hingga menyumbang ke badan amal meningitis.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
![Fakta Lagu O Holy Night: Menang Billboard Award hingga Menyumbang ke Badan Amal Meningitis](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-natal.jpg)
Ketika para pemimpin Gereja mengetahui bahwa Cappeau telah secara resmi meninggalkan Gereja untuk bergabung dengan gerakan Sosialis dan bahwa pencipta lagu itu adalah orang Yahudi, mereka menghapusnya dari daftar putar.
Meskipun dilarang di gereja, Cantique de Noel terus mendapatkan popularitas di rumah-rumah di sekitar Prancis.
Baca juga: 7 Fakta Pohon Natal: Ada yang Pakai Pohon Pisang hingga Dihias Pakai Jaring Laba-laba
2. O Holy Night jadi Favorit Para Abolisionis selama Perang Saudara Amerika
Pada tahun 1855, penulis asal Amerika Serikat, John Sullivan Dwight menemukan lagu tersebut dan terinspirasi oleh lirik yang kuat tentang kemenangan Kristus atas penindasan dosa dan persaudaraan manusia di bawah Tuhan.
Dwight kemudian mengubah liriknya sedikit untuk dibaca, 'Truly He taught us to love one another; His law is love and his gospel is peace. Chains shall He break, for the slave is our brother; and in His name all oppression shall cease'.
Dalam bahasa Indonesianya yang berarti 'Sungguh Ia mengajarkan kita untuk saling mencintai; hukum-Nya adalah kasih dan Injil-Nya adalah damai sejahtera. Rantai akan Ia putuskan, karena budak adalah saudara kita; dan dalam nama-Nya semua penindasan akan berhenti'.
Kemudian, O Holy Night diterbitkan di majalahnya, Dwight's Journal of Music dan dengan cepat mendapatkan popularitas di khalayak Amerika, terutama di bagian Utara selama Perang Saudara.
3. Jadi Lagu Pertama yang Disiarkan Radio
![Umat kristiani melaksanakan ibadah malam Natal di Gereja GPIB Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/12/2021). Ibadah malam Natal di Gereja GPIB Immanuel dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dan dengan kapasitas 150 orang jemaat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ibadah-malam-natal-di-gereja-gpib-immanuel_20211224_210920.jpg)
Penemu Kanada, Reginald Fessenden adalah perintis awal penyiaran radio dan mengklaim telah membuat transmisi suara dan musik yang pertama.
Fessenden menyatakan bahwa pada tanggal 21 Desember 1906 dia menyiarkan rekaman Handel's Largo , diikuti dengan suaranya sendiri membaca Injil Lukas dan kemudian membawakan lagu O Holy Night dengan biola secara langsung.
Setelah membaca berbagai bagian dari Injil Lukas, ia kemudian mengucapkan Selamat Natal kepada para pendengarnya.
4. O Holy Night Dipilih sebagai Lagu Favorit Natal Inggris
Dikutip dari Songfacts, pada tahun 2006, stasiun radio musik klasik Inggris Classic FM melakukan jajak pendapat bagi 37.000 pendengar.
Dari jajak pendapat tersebut menghasilkan bahwa lagu O Holy Night terpilih sebagai lagu favorit Natal Inggris.
Baca juga: Sejarah Lampu Pohon Natal, Berawal dari Lilin hingga Menggunakan Bola Lampu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.