Survei Voxpol Center: 53,5 Persen Publik Tak Setuju Calon Presiden harus Orang Jawa
Mayoritas publik menginginkan pemilihan presiden 2024 diikuti oleh dua pasang kandidat calon presiden dan calon wakil presiden
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 53,5 persen publik tak setuju dengan anggapan bahwa calon presiden Indonesia harus orang Jawa.
Hal itu terungkap dalam survei Voxpol Center Research and Consulting.
Dalam survei itu, sebanyak 53,5 persen tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan calon presiden Indonesia harus orang Jawa.
Sementara itu, 38,3 persen menjawab setuju dan 8,2 persen menjawab tidak tau.
"Mayoritas publik atau 53,5 persen tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan calon presiden Indonesia harus orang Jawa," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago saat memaparkan hasil survei di Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Di Rapimwil PPP, Ganjar Diteriaki Presiden Indonesia hingga Presiden Rambut Putih
Sementara itu, mayoritas publik menginginkan pemilihan presiden 2024 diikuti oleh dua pasang kandidat calon presiden dan calon wakil presiden.
Sebanyak 59,3 persen menginginkan pilpres cukup dlikuti dua pasang kandidat.
Sebanyak 32,2 persen responden menginginkan pilpres 2024 diikuti lebih dari dua pasang calon capres dan cawapres dan tidak menjawab sebesar 8,5 persen.
Dilihat lebih jauh, responden yang menginginkan pilres 2024 diikuti lebih dari dua pasang calon beralasan supaya publik mendapatkan piihan pemimpin alternatif 45,8 persen. Kemudian 22,9 persen publik tak ingin ada konflik atau perpecahan.
Selanjutnya, sebanyak 18,8 persen memberi kesempatan kepada pemimpin muda, agar tidak terjadi eksploitasi politik SARA (7,4 persen).
"Kemudian yang tidak menjawab sebesar 5,1 persen," tukas Pangi.
Sebagai informasi, survei Voxpol Center dilakukan pada 22 Oktober hingga 7 November 2022. Survei itu melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas atas atau kelompok pemilih dan yang tersebar di 34 provinsi.
Pengambilan data wawancara tatap muka. Adapun margin of error sekitar 2,81 persen.