Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS Sindir Jokowi: Rakyat Tidak Menghendaki Pemimpinnya di Tengah Pandemi Naikkan BBM

Pipin menjelaskan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM tersebut dirasakan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PKS Sindir Jokowi: Rakyat Tidak Menghendaki Pemimpinnya di Tengah Pandemi Naikkan BBM
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
DEMO KENAIKAN HARGA BBM - Ribuan massa kader dan simpatisan PKS Kota Tangerang, melakukan aksi unjukrasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi sambil membentangkan poster dan spanduk mereka berjajar sepanjang 5 kilometer di Jalan Sudirman Kota Tangerang, Sabtu (10/9/2022). Mereka menolak kebijakan pemerintah tersebut yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat yang sedang kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi, sehingga kebijakan ini akan membuat rakyat semakin susah. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di tengah pandemi Covid-19. Imbasnya, banyak masyarakat yang menjerit akibat kebijakan tersebut.

Karena itu, Politikus PKS Pipin Sopian menyatakan bahwa pihaknya setuju dengan pernyataan Jokowi sebelumnya yang menginginkan masyarakat tak salah pilih pemimpin. Khususnya, pemimpin yang menaikkan harga BBM di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Survei Voxpol Center: Pemilih NasDem-PKS Anggap Program Jokowi-Maruf Tak Layak Dilanjutkan

"Jangan sampai kita salah pilih pemimpin calon presiden 2024. Saya katakan kenapa kita tidak boleh salah karena rakyat tidak menghendaki pemimpinnya di tengah pandemi menaikkan harga BBM. Jadi saya kira bagus, saya setuju. Pak Jokowi bilang jangan sampai salah memilih pemimpin," kata Pipin kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).

Pipin menjelaskan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM tersebut dirasakan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dia bilang, kondisi ekonomi masyarakat kini menjadi carut marut.

"Jangan salah pilih pemimpin pada saat kita selesai pandemi BBM dinaikkan. Kondisi ekonomi menjadi carut marut. Kemarin saya tanya ke tukang martabak bahwa menyatakan ya beberapa bulan setelah BBM naik, pendapatan saya berkurang 50 persen," ungkapnya.

Karena itu, kata Pipin, pihaknya setuju dengan pernyataan Jokowi yang menyatakan Indonesia tak boleh salah memilih calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Berita Rekomendasi

"Jadi saya akhirnya harus mengatakan bahwa tidak boleh salah memilih calon presiden. Ketika salah memilih calon presiden yang terkena dampaknya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti masyarakat sebaiknya tidak salah memilih pemimpin. Dia mengingatkan masyarakat agar jangan memilih pemimpin yang senang duduk di Istana.

Baca juga: Jokowi Khawatir Istana Dituduh Ketika Ada Koalisi Gagal, PKS: Tak Perlu Takut

Menurut Presiden Jokowi, pemimpin Indonesia ke depan adalah yang memahami perasaan masyarakat.

"Konsekuensi ke depan pemimpin seperi apa yang kita cari? Hati-hati, saya titip hati-hati. Pilih pemimpin yang mengerti apa yang dirasakan rakyat, pilih nanti di 2024 pilih yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju?" ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022).

"Pilih pemimpin yang tahu apa yang diminginkam rakyat, yang dibutuhkan rakyat, setuju? Jangan sampai, jangan sampai kita pilih pemimpin yang hanya senang duduk di istana yang AC-nya dingin, saya ulang, jangan sampai kita pilih pemimpin yang duduk di istana AC dingin," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas