Pengamat: NasDem Bakal Dapat Simpati dari Publik Jika Para Menterinya Direshuffle
Kesan Presiden Jokowi mendzolimi Partai NasDem bisa saja tidak terjadi, jika partai tersebut tetap mendapatkan kursi di kementerian.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
"Soal resuffle kabinet sebenarnya hak prerogtif presiden. Tak bisa diintervensi oleh siapapun dan bisa terjadi pada siapapun," kata Adi saat dimintai tanggapannya, Minggu (25/12/2022).
Kendati demikian, Pendiri Parameter Politik Indonesia itu menilai, jika nantinya Presiden Jokowi benar melakukan reshuffle terhadap jajaran menteri di kabinet nya itu tidak semata karena faktor kinerja.
Kata dia, untuk isu reshuffle kali ini justru kentara karena adanya faktor politik yang kuat.
Karena menurut pandangan Adi, beberapa nama menteri yang santer bakal direshuffle sebagian besarnya merupakan menteri dari Partai NasDem yang salah satu faktornya sudah mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
"Reshuffle kali ini lebih kentara muatan politisnya ketimbang kinerja. Isu reshuffle mengeras setelah NasDem usung Anies maju pilpres," kata dia.
Jika memang kinerja yang dijadikan tolok ukur untuk melakukan reshuffle, sejatinya kata Adi bukan hanya menteri dari Partai NasDem yang berpotensi diturunkan.
Melainkan, ada beberapa nama menteri yang juga dinilai Adi belum maksimal dalam bekerja dan harus dievaluasi.
"Karena kalau reshuffle alasan kinerja, mestinya bukan hanya menteri NasDem yang dievaluasi, tapi juga menteri semua partai termasuk menteri profesional," kata dia.
"Banyak persoalan di negara ini yang belum maksimal. Misalnya kondisi ekonomi belum pulih, sektor ketenaga kerjaan pengangguran kian banyak, kemiskinan juga bertambah, dan seterunya," sambungnya.
Adi berpandangan, indikasi untuk mereshuffle menteri dari Partai NasDem sudah semakin kuat, salah satunya perihal adanya pengusungan bakal calon presiden mendatang.
Beberapa indikasi yang lain juga terlihat kata Adi, termasuk adanya sindiran dari politisi PDIP yang merupakan partai tempat Jokowi bernaung.
"Setelah NasDem usung Anies maju pilpres, sudah dua kali elit PDIP langsung nyindir NasDem. Hasto sempat bilang biru, yang itu artinya NasDem, lepas dari koalisi istana. Lalu, Djarot minta menteri pertanian dan lingkungan dievaluasi," tukas Adi.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal kemungkinan adanya perombakan kabinet atau reshuffle. Usai meresmikan Bendungan di Kabupaten Bogor, Jumat, (23/12/2022),presiden mengatakan bahwa reshuffle tersebut mungkin dilakukan.
"Mungkin," kata Presiden Jokowi.
Hanya saja Presiden tidak menyebutkan kapan reshuffle tersebut akan dilakukan, apakah akhir tahun 2022 atau awal 2023.
"Ya nanti," katanya.