Dinilai Sebagai Orang yang Patuh, Jaksa Tetap Tak Benarkan Perbuatan Bharada E Menembak Brigadir J
Psikolog Klinik Dewasa Liza Marielly Djaprie menyebutkan bahwa Richard merupakan seseorang yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Hasanudin Aco
Dari jawaban tersebut, jaksa pun tetap berpegang teguh bahwa perbuatan Richard tak bisa dibenarkan.
"Iya itu bisa kita pahami. Tapi perbuatan itu tetap tidak bisa dibenarkan."
Karakter Richard
Sebagai informasi, karakter Bharada Richar Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E disebut ahli psikologi klinis sebagai orang yang patuh.
Kepatuhan itu diungkapkan sudah ada di dalam diri Richard sejak kanak-kanak.
Hasil tersebut diperoleh dari assesment psikologi terhadap Richard dan orang-orang terdekatnya, termasuk orang tua.
"Itu menyatakan Richard dari kecil memang anak yang cenderung patuh, manis, selalu mencoba untuk menolong," kata Psikolog Klinik Dewasa, Liza Marielly Djaprie.
Dari proses assesment itu, Liza mengungkapkan sebuah cerita mengenai Richard saat duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Saat itu Richard pulang ke rumah sembari menangis usai bertengkar dengan temannya.
Begitu ditanya ibunya kenapa tak melawan, Richard hanya menjawab tidak apa-apa.
"Dia menjawab 'udhlah tidak apa-apa, biarin aja'," kata Liza menceritakan kembali jawaban dari orang terdekat Richard.
Dari cerita tersebut dan proses assesment lainnya ditarik kesimpulan bahwa Richard merupakan sosok yang cenderung menghindari konflik.
"Jadi kita punya karekter tertentu. Salah satu yang dari kecil ada pada diri Rihcard adalah patuh, avoiding conflict atau menghindari konflik, dan cenderung nurut saja," ujarnya.
Perintah Ferdy Sambo