Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

247 Orang Tersangka Terorisme Ditangkap Sepanjang 2022: Mayoritas Kelompok Jamaah Islamiah

Kapolri menuturkan bahwa mayoritas tersangka yang ditangkap merupakan kelompok teroris Jamaah Ismailah (JI)

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
zoom-in 247 Orang Tersangka Terorisme Ditangkap Sepanjang 2022: Mayoritas Kelompok Jamaah Islamiah
Kolase Tribunnews.com: Tangkap layar kanal YouTube KompasTV dan TribunMedan/Istimewa
(Kiri) Bom bunuh diri di Polrestabes Medan dan (Kanan) Kondisi Polsek Astana Anyar, Bandung, lokasi bom bunuh diri. Berikut daftar kantor polisi yang pernah jadi sasaran bom bunuh diri di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pihaknya menangkap 247 orang tersangka dalam kasus tindak pidana terorisme sepanjang tahun 2022. 

Demikian disampaikan oleh Kapolri Listyo Sigit dalam Rilis Akhir Tahun (RAT) Polri 2022 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Sabtu (31/12/2022).

Baca juga: BNPT Siapkan Langkah untuk Cegah Potensi Terorisme Jelang Pemilu 2024

Sigit menuturkan bahwa mayoritas tersangka yang ditangkap merupakan kelompok teroris Jamaah Ismailah (JI). Lalu, kelompok kedua yang paling banyak ditangkap adalah kelompok teroris Anshor Daulah (AD).

"Ada 247 tersangka yang kita amankan. 97 kelompok JI, 70 kelompok Anshor Daulah, 46 kelompok JAD, 28 kelompok NII, 4 kelompok MIT, 1 tersangka lone wolf dan 1 tersangka foreign terrorist fighter," kata Sigit di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Sabtu (31/12/2022).

Ia menjelaskan bahwa langkah pengamanan ini merupakan salah satu upaya mencegahnya aksi teror saat KTT G20 di Bali pada November 2022.

"Langkah ini kita lakukan utamanya Pak Presiden sampaikan bahwa gak boleh letupan sekecil apapun saat hadapi KTT G20 kita lakukan sepanjang tahun. Alhamdulillah sampai pelaksanaan G20 tidak ada letupan sekecil apapun," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Sigit menambahkan para pelaku teror pun berhasil ditangkap sebelum melakukan aksi teror. Sebaliknya, hal ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Baca juga: Radikalisme dan Terorisme Tidak Mutlak Berbasis Agama

"Polri mengedepankan upaya preventive strike, sehingga para pelaku teror berhasil diamankan sebelum melakukan aksinya dan masyarakat merasa aman karena para pelaku teror tersebut tidak sempat menimbulkan ketakutan," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas