Kisah VIral Tiko 10 Tahun Rawat Ibunya yang Depresi di Rumah Tak Layak, Sosok Ayahnya Terungkap
kondisi dalam rumah nampak tidak terurus dan banyak sampah yang berserakan serta kondisi lantai yang tak pernah dibersihkan
Editor: Eko Sutriyanto
"Airnya dari air hujan atau disebelah ada pompa lalu nimba," jelas Tiko.
Ibu Tiko Dijemput Dinsos, Sempat Diusir
Ibu Tiko yang bernama Eny saat dijemput oleh pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur.
Pada video kedua, terlihat beberapa pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur untuk menjemput ibu Tiko yang bernama Eny.
Namun, sesampainya di lokasi, Eny justru mengusir pegawai Dinsos tersebut dan mengunci rumahnya.
Salah satu pegawai Dinsos menjelaskan bahwa Tiko ternyata tidak ingin jika ibunya dievakuasi sehingga membuat pihak Dinsos tidak bisa berbuat apa-apa karena keengganan Tiko untuk Eny dievakuasi.
"Pihak dari keluarga kan memnag tidak mengizinkan. Jadi, selama ada keluarga, kami pun tidak bisa berbuat banyak. Nanti takutnya ada tuntutan, ya jadinya kita ikutin kepinginan keluarga saja," ujarnya.
Setelah Tiko diberikan penjelasan oleh pihak Dinsos, ibunya pun diizinkan untuk dievakuasi meski dirinya sempat menangis lantaran harus berpisah.
Tiko pun lalu diminta oleh pihak Dinsos untuk mengetuk pintu rumahnya yang dikunci oleh Eny sebelumnya agar bisa dievakuasi.
Setelah itu, pihak Dinsos pun berhasil masuk dan melakukan evakuasi kepada Eny.
Eny melakukan perlawanan tetapi berhasil dicegah oleh pihak Dinsos.
Kendati demikian, Eny masih terus melakukan perlawanan ketika akan dimasukan ke mobil Dinsos.
Kini, Eny pun dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan Tiko telah mengikhlaskannya.
Sosok Tiko
Sementara menurut pengakuan tetangga, Tiko merupakan sosok yang pintar lantaran pernah membuka usaha jual beli mobil.
"Mas Tiko itu sosok yang pintar. Cuma karena enggak ada ini aja (panduan), dia bisa bisnis mobil," jelas tetangga Tiko.
Kemudian, tetangga tersebut menjelaskan bahwa dulu ibu Tiko tidak ingin dibantu saat awal menderita depresi.
Tetangga itu menduga bahwa saat itu keluarga Tiko masih merasa menjadi orang kaya sehingga tidak membutuhkan bantuan orang lain.
"Dia (ibu Eny) nggak mau dibantu, waktu itu masih depresi karena masih merasa orang kaya," pungkasnya. (Tribun Jatim/Ignatia) (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)