Pilunya Hidup Pangeran Harry Pasca Kematian Diana dibeberkan dalam Memoar 'Spare'
Pangeran Harry baru saja merilis memoarnya berjudul 'Spare' yang mengisahkan rasa kehilangan ibunya, kehilangan kepercayaan pada keluarganya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Dampak dari tahun-tahun awalnya dan tantangan tumbuh di tengah sorotan publik pun dijelaskan secara jelas, termasuk bagaimana dirinya akhirnya mengkonsumsi kokain pada usia 17 tahun.
Isu lain yang tidak mungkin muncul dalam memoar kerajaan sebelumnya adalah tentang bagaimana ia 'kehilangan keperawanannya' saat berpesta di belakang pub dengan 'wanita tua yang sangat menyukai kuda dan memperlakukan saya seperti kuda jantan muda'.
Begitulah keanehan dan pengawasan pada kehidupan masa mudanya, sehingga ia akhirnya menyambut baik pelayanan di Afghanistan karena bebas dari pengawalan yang biasa ia dapatkan sebagai seorang bangsawan.
"Saya menikmati rasa normal," jelas Harry, tentang kesannya hidup tanpa gelar atau pengawal.
Saat bertugas di Afghanistan, ia mengaku telah membunuh 25 pejuang Taliban.
"Itu bukan fakta yang membuatku puas, tapi juga tidak membuatku malu," tegas Harry.
Banyak perhatian telah diberikan pada konflik yang lebih domestik antara Pangeran Harry dan Pangeran William, serta menunjukkan ketegangan dalam hubungan mereka.
Harry menggambarkan saudara laki-lakinya sebagai 'kekasih' dan 'musuh bebuyutannya'.
Konflik ini memuncak dengan klaim bahwa Pangeran William 'secara fisik menyerang saudaranya', mendorongnya ke tanah setelah pertengkaran di mana William dilaporkan menyebut Meghan 'sulit diatur dan kasar'.
Terungkap pula kisah tentang bagaimana Harry mencari informasi tentang kondisi kesehatan dan kabar kematian nenek kesayangannya, mendiang Ratu Elizabeth II.
Ia mengaku bahwa dirinya dipanggil oleh sang ayah untuk menyampaikan kabar bahwa kesehatan sang nenek memburuk.
Namun saat Harry berencana untuk pergi ke Kastil Balmoral, Raja Charles mengatakan bahwa Harry diharapkan untuk tidak membawa Meghan.
Saat pesawatnya akan mendarat di Skotlandia, Harry menyadari fakta bahwa sang nenel telah tiada dan sang ayah kini telah naik takhta sebagai Raja Inggris.
"Saya melihat situs BBC, nenek saya telah meninggal dan ayah saya adalah seorang Raja," kata Harry.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.