Megawati Bisa Maju di Bursa Capres 2024, PDIP Siapkan Kejutan di Perayaan HUT ke-50
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpeluang mencalonkan diri kembali sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berpeluang
mencalonkan diri kembali sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Adi mengatakan, peluang Megawati Soekarnoputri maju di Pilpres 2024, tergantung dua
kemungkinan.
Pertama, jelas Adi, jika Megawati memang menghendaki dia untuk maju di Pilpres
2024.
"Tergantung dua hal. Pertama jika Megawati berkehendak (mengajukan dia) maka sangat mungkin bisa maju kembali," kata Adi, saat dihubungi Tribunnews, Minggu (8/1/2023).
Menurut dia, para kader PDIP bakal melipatgandakan semangat juang
untuk mendukung Ketumnya. "Karena menyangkut marwah sang ketua umum mereka," ucapnya.
Kemudian kemungkinan kedua, Adi mengatakan, jika Megawati diminta kadernya untuk
maju kembali. "Megawati sepertinya mempertimbangkan betul untuk maju," ujar Adi.
Menurutnya, aspirasi dari para kader kerap kali menjadi alasan seoramg ketum partai
untuk maju bertanding.
Meski demikian, Adi menjelaskan, ada kemungkinan Megawati juga berpikir tentang
pentingnya kaderisasi internal PDIP di Pilpres 2024.
"Karena PDIP surplus kader. Ada Puan, Risma, Ganjar, dan lain-lain. Nama-nama yang sering disebut berulang oleh elite PDIP," ujarnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga buka suara soal usulan mengusung Ketua
Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi calon presiden atau capres pada Pemilu
2024 mendatang.
Baca juga: Jelang HUT PDIP, Hasto Ceritakan Megawati Kerap Beri Kejutan di Acara Partai, Termasuk soal Capres
Terkait hal itu, sosok pemimpin dunia lainnya pun menjadi contoh, di antaranya Lula da Silva, politisi sangat senior yang kembali terjun ke dunia politik.
Kemudian politisi senior di Malayisa, Anwar Ibrahim, juga juga terpilih sebagai Perdana
Menteri. Tak hanya itu, Eriko juga menyinggung riwayat Xi Jin Ping yang menjadi
Presiden China.
“Mereka lihat kenapa enggak yang ketum dan pengalaman. Ini pendapat mereka. Kalau
Pak Jokowi enggak mungkin, kenapa enggak Bu Mega,” kata Eriko.
Baca juga: AHY: Demokrat Bersama NasDem dan PKS Bakal Deklarasi Koalisi, Sekaligus Umumkan Capres-Cawapres
“Ini usulan yang masuk akal, saya nanti harus sampaikan ke Bu Ketum, karena bukan
kewenangan kami. Kami hanya boleh sampaikan usulan dan yang menarik ini dari anak
muda,” ujarnya menambahkan.