Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Kuasa Hukum Brigadir J soal Video Viral Vonis Sambo: Ada Perpanjangan Tangan Mafia

Kuasa Hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Martin Lukas Simanjuntak beri tanggapan soal viralnya video vonis Ferdy Sambo. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Respons Kuasa Hukum Brigadir J soal Video Viral Vonis Sambo: Ada Perpanjangan Tangan Mafia
Istimewa
Kuasa Hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Martin Lukas Simanjuntak beri tanggapan soal viralnya video vonis Ferdy Sambo (tangkap layar youTube TvOneNews). 

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak merespons soal viralnya video vonis Ferdy Sambo

Dalam video itu ada seorang pria yang diduga Ketua Majelis Hakim Wahyu Imam Santoso sedang menyinggung kasus Brigadir J kepada seorang wanita.

Martin menilai ada mafia dibalik viralnya video itu di sosial media.  

Di samping itu, kata Martin, dalam video tersebut, tidak dibahas hal-hal aneh.

"Saya sudah mendengarkan video itu berkali-kali, tidak ada ditemukan hal-hal yang  aneh."

"Ini membuktikan bahwa ada perpanjangan tangan mafia atau orang-orang jahat itu ada di mana-mana bahkan di sekitar kita," kata Martin di program Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (9/1/2023). 

Baca juga: PN Jaksel Bantah Hakim Wahyu Iman Santoso Bocorkan Vonis Ferdy Sambo, Mahfud MD Duga Ada Upaya Teror

Dengan disebarkannya video tersebut, Martin menilai, ada upaya untuk melakukan intimidasi dan teror pada para penegak hukum. 

Berita Rekomendasi

Menurut Martin, disebarnya video yang diduga Hakim Wahyu itu merupakan bagian dari strategi mafia. 

"Ini ingin melakukan teror, intimidasi terhadap para penegak hukum," tuturnya. 

"Saya lihat perpanjangan tangan mafia ini akhirnya melaporkan ke orang-orang jahat diatasnya, lalu mau menyusun strategi ingin sekali menepuk dua lalat atau dua serangga kena.

"Yang diincar adalah Hakim Wahyu selaku ketua Majelis dan yang kedua adalah orang yang tidak tahu apa-apa, contohnya pak Kabareskrim. Apa dosa pak Kabareskrim?" tutur Martin. 

Lebih lanjut Martin mengatakan, sepatutnya asas praduga tak bersalah atau presumption of innocence, dikedepankan.

Sebab, kata Martin, hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah benar atau tidak itu suara Hakim Wahyu. 

Terlepas dari hal-hal tersebut, Martin menambahkan, jika benar itu Hakim Wahyu, perlu dicari siapa penyebar videonya.

Mahfud MD: Saya Duga Bagian dari Upaya Teror Hakim

Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD juga merespons soal viralnya video yang diduga Hakim Wahyu tersebut.  

Mahfud menilai video itu bentuk upaya teror kepada Hakim Wahyu Iman Santoso.

"Mungkin juga video itu dipotong-potong, dari rangkaian pembicaraan sehingga timbul kesan tertentu," tulis Mahfud dalam akun instagram resminya, Jumat (6/1/2022).

"Sementara ini saya menduga bahwa video itu merupakan bagian dari upaya untuk meneror hakim agar tak berani memvonis Sambo dengan vonis yang berat," lanjutnya. 

Menurut Mahfud, dengan adanya video tersebut akan membuat hakim ragu memvonis Ferdy Sambo karena khawatir vonisnya dinilai hasil konspirasi.

"Logikanya, biar hakim ragu memvonis Sambo karena khawatir vonisnya dinilai sebaga hasil konspirasi karena sama dengan video yang telah viral sebelumnya," kata Mahfud.

Menko Polhukam Mahfud MD Kritisi Soal Tanggung Jawab Penyelenggara Liga di Kanjuruhan. Adanya situasi saling melempar tanggung jawab ini menunjukkan bahwa penyelengaraan Liga Sepak Bola Nasional pada Sabtu (1/10/2022), terkesan kacau
Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi soal viralnya video diduga Hakim Wahyu Imam Satoso yang menyinggung vonis Ferdy Sambo. (Instgram @mohmahfudmd)

Ia pun mencontohkan hal serupa terjadi pada dirinya saat menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK). 

Saat itu ia tengah mengadili perkara Pilkada Gubernur Maluku Utara yang digugat oleh Abdul Gafur. 

Mahfud menadapat teror serupa saat tiga hari sebelum vonis kasus tersebut. 

Ia mengatakan, tiga hari sebelum vonis, beredar berita bahwa dirinya sudah dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar gugatan Gafur dikalahkan.

"Waktu jadi Ketua MK, saat mengadili perkara Pilkada Gubernur Maluku Utara yang digugat oleh Gafur mengalami terror seperti itu."

"3 hari sebelum vonis beredar berita bahwa Ketua MK Mahfud MD sdh dipanggil oleh Presiden SBY agar gugatan Gafur dikalahkan.

"Saya tahu itu teror agar saya tak berani mengalahkan Gafur," tulis Mahfud.

Meski demikian, Mahfud meminta video bocoran vonis pada terdakwa pembunuhan Brigadir J itu untuk diselidiki. 

"Itu harus diselidiki. Bisa jadi pelanggaran etik kalau benar itu terjadi," tuturnya.  

Video Viral Diduga Hakim Wahyu Imam Santoso

Diketahui, beredar video diduga Hakim Wahyu, Ketua Majelis Hakim kasus pembunuhan Brigadir J sedang curhat dengan seorang wanita di media sosial. 

Dalam video itu, diduga Hakim Wahyu cerita soal kasus yang ditanganinya dengan terdakwa Ferdy Sambo kepada seorang wanita.

Video diunggah oleh akun TikTok @pencerahkasus.

Terlihat ada seorang pria diduga Hakim Wahyu memakai baju batik lengan panjang hitam, celana abu-abu dan sepatu hitam sedang duduk di sofa warna putih gading. 

Tampak, diduga Hakim Wahyu sedang menerima telepon.

Setelah selesai berbincang melalui telepon, pria yang diduga Hakim Wahyu itu langsung melanjutkan diskusi dengan seorang wanita yang ada di dekatnya. 

Namun, belum diketahui siapa wanita yang jadi teman diskusi diduga Hakim Wahyu tersebut.

Baca juga: Viral di TikTok, KY Telusuri Kebenaran Video Hakim PN Jaksel Wahyu Iman Beberkan Kasus Ferdy Sambo 

"Bukan, masalahnya dia enggak masuk akal banget dia nembak pakai pistol Josua. Tapi enggak apa-apa, sah-sah saja."

"Saya enggak akan pressure dia harus ngaku, saya enggak butuh pengakuan,” kata pria yang diduga Hakim Wahyu dikutip dari video pada Selasa (3/1/2023).

Kemudian, wanita yang menemani pria diduga Hakim Wahyu itu langsung menimpali curhatan soal perkara pembunuhan berencana dengan terdakwa Ferdy Sambo

“Betul, ah Mas Wahyu bilang gitu. Saya tidak butuh pengakuan. Betul, betul,” kata wanita misterius itu.

Lalu, pria yang diduga Hakim Wahyu itu melanjutkan obrolannya bahwa majelis hakim yang menangani perkara tersebut tak butuh pengakuan dari Ferdy Sambo.

"Saya enggak butuh pengakuan. Kita bisa menilai sendiri. Silakan saja saya bilang mau buat kaya gitu."

"Kemarin tuh sebenernya mulut saya sudah gatel, tapi saya diemin aja,” lanjut pria diduga Hakim Wahyu disambut tertawa wanita tersebut.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Irfan Kamil)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas