Sejarah PDIP, Berawal dari PNI yang Didirikan Soekarno hingga Kemenangan di Pemilu
Berikut sejarah didirikannya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan partai politik Indonesia.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
PDIP merupakan partai politik di Indonesia yang memiliki sejarah panjang.
Sejarah berdirinya PDIP berawal dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang dibentuk pada 10 Januari 1973, dikutip dari pdipejuanganlampung.id.
Partai ini dibentuk dari partai gabungan PNI (didirikan oleh Ir Soekarno) dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.
Namun sejak partai ini terbentuk, PDI mengalami banyak konflik internal.
Konflik ini terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari Pemerintah.
Baca juga: Megawati Bisa Maju di Bursa Capres 2024, PDIP Siapkan Kejutan di Perayaan HUT ke-50
Kemudian solusi dari konflik ini adalah mendukung anak kedua Ir. Soekarno yaitu Megawati untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI.
Namun ternyata solusi ini membuat konflik makin memanas.
Pasalnya, pemerintahan Suharto tidak menyetujui dukungan tersebut.
Lalu dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Soeharto menerbitkan larangan untuk mendukung pencalonan Megawati.
Akan tetapi larangan yang diterbitkan oleh Soeharto tersebut bertentangan dengan keinginan para peserta KLB.
Setelah itu, Megawati Soekarnoputri secara de facto ditetapkan sebagai ketum DPP PDI periode 1993-1998.
Sehingga Megawati dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI secara de jure pada Musyawarah Nasional (Munas) 22-23 Desember 1993 di Jakarta.
Meskipun begitu, konflik internal PDI belum meredam dan semakin menjadi-jadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.