Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Ungkap Kemajuan yang Telah Diraih Indonesia dari Demokrasi: Jangan Berpikir Sistem Lain

Menurutnya, dunia internasional mengakui bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar yang paling berhasil membangun demokrasi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Mahfud MD Ungkap Kemajuan yang Telah Diraih Indonesia dari Demokrasi: Jangan Berpikir Sistem Lain
Tangkapan Layar: Kanal Youtube Universitas Paramadina
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD saat menyampaikan pidato kebangsaan pada Dies Natalis Ke-25 Universitas Paramadina pada Selasa (10/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkap sejumlah kemajuan yang telah diraih Indonesia dari sistem demokrasi khususnya setelah reformasi.

Pertama, kata dia, masyarakat Indonesia bisa memilih pemimpin sendiri sekarang baik itu memilih presiden, gubernur, maupun bupati.

Sekarang, kata dia, setiap orang boleh mencalonkan diri, mencalonkan lewat partai, maupun mencalonkan orang lain.

Baca juga: Mahfud MD: Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Tidak Sedang Baik-Baik Saja

Sementara dulu, kata dia, calon presiden sudah ditentukan lima tahun sebelum pemilu dilangsungkan.

Sekarang, kata dia, penyelenggaraan pemilu jauh lebih baik.

Hal tersebut, kata Mahfud, karena pemilu dulu dilakukan oleh lembaga pemilihan umum yang dipimpin oleh Mendagri bernama Lembaga Pemilihan Umum.

Berita Rekomendasi

Sekarang, kata dia, Pemilu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dipilih oleh DPR dan independen. 

Selanjutnya, kata dia, pemilu bisa diawasi baik oleh survei maupun pemantau di lokasi pemilu.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Korupsi Hingga Intervensi Politik Masih Jadi Catatan Kemunduran Demokrasi

Lalu ada pengadilan sekarang ini, pengadilan pemilu, dulu tidak ada. Ada MK, ada Bawaslu, ada DKPP, semua itu dibentuk dalam rangka memajukan demokrasi. 

Hal tersebut disampaikannya dalam Dies Natalis Ke-25 Universitas Paramadina dan Pidato Kebangsaan oleh Menkopolhukam RI di kanal Youtube Universitas Paramadina pada Selasa (10/1/2023).

"Ini suatu kemajuan. Gubernur, bupati juga begitu, mau menjadi anggota DPR juga boleh. Dipilih oleh rakyat. Tidak ada screening sekarang. Ini suatu kemajuan dari demokrasi," kata Mahfud.

Selain itu, kata dia, pemilu yang diselenggarakan Indonesia selalu berhasil.

Menurutnya, dunia internasional mengakui bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar yang paling berhasil membangun demokrasi secara lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. 

"Ada keributan, tetapi bisa diselesaikan. Itu kemajuan kita," kata Mahfud.

Selain itu, kata dia, demokrasi menyebabkan tingkat mobilitas sosial vertikal naik.

Menurutnya, saat ini banyak orang menjadi lebih maju.

Baca juga: Mahfud MD: Catat Ya, Tahun 2024 Pasti Ada yang Menuding KPU Itu Curang

Orang-orang yang tadinya harus terbelakang karena didiskriminasi oleh kebijakan, lanjut dia, sekarang boleh bersaing. 

"Sehingga banyak orang yang tadinya termasuk kaum marjinal sekarang bisa naik. Ya, kita semua ini bisa sekolah, bisa menjadi apa. Saudara itu bisa sekolah ke Australia misalnya. Dan seterusnya. Itu kan bagian dari kemajuan demokrasi," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, masyarakat Indonesia sepakat bahwa ketika Indonesia didirikan pada tahun 1945 sistem yang dipilih adalah demokrasi. 

Bahkan, kata dia, bukan hanya sistemnya melainkan juga dasar dan mekanisme demokrasi sebagai pedoman tata kelola bernegara karena demokrasi dianggap yang terbaik.

Oleh sebab itu, kata dia, ketika pemerintahan atau politik bermasalah maka pilihannya selalu kembali kepada demokrasi. 

Ia mencontohkan pada tahun 1945 tiba-tiba lahir demokrasi liberal dengan sistem parlementer. 

Kemudian pada tahun 1959 karena demokrasi liberal bermasalah, lanjut dia, maka lahir demokrasi terpimpin. 

Kemudian pada tahun 1966 lahir demokrasi Pancasila.

Baca juga: VIDEO Mahfud MD Bicara Relasi Hukum Islam dan Hukum Nasional di Ponpes Salafiyah Syafiiyah

Selanjutnya, setelah reformasi 1998 saat ini, ia pun mengajak masyarakat  membangun demokratisasi dalam kehidupan bernegara agar tata kelola pemerintahan negara menjadi baik, terhindar dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Sehingga apa? Sehingga kita jangan berpikir sistem lain lah, demokrasi ini tetap yang terbaik. Nah, kekurangan-kekurangan, jebakan-jebakan konfigurasi tadi kita perbaiki pelan-pelan," kata Mahfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas